MLPT Optimistis Kinerja Tahun Ini Bisa Tumbuh Lebih Dari 8 Persen Dibanding Tahun Lalu
Monday, June 14, 2021       15:34 WIB

Ipotnews - Setelah mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun lalu, PT Multipolar Technology Tbk () optimistis bisa kembali mengincar pertumbuhan kinerja pada tahun ini.
Menurut Presiden Direktur , Wahyudi Chandra perseroan bakal berusaha mencatatkan pertumbuhan kinerja kurang lebih 8%-10% dari capaian kinerja tahun lalu. Apalagi, prospek bisnis data center sangat baik dan makin meningkat, hal ini lantaran salah satu pendorongnya adalah pemanfaatan  cloud  yang meluas.
"Di Indonesia, penerapan  cloud  seperti  public cloud, private cloud, hybrid cloud  dan  multi cloud  sudah marak dipakai di berbagai perusahaan berskala  enterprise ," jelas Wahyudi seperti dikutip KONTAN, Minggu (13/6).
Dia juga menambahkan kini sudah mulai beralih dari IT tradisional ke  cloud  sebab kepraktisan dalam pengelolaan, bisa cepat diaplikasikan, dan tidak perlu investasi besar di awal karena berbasis  pay-per- use atau bayar sesuai pemakaian. Hal itulah yang mendorong meningkatnya kebutuhan akan layanan data center guna mengakomodir tren  cloud  ini.
juga semakin menyadari pentingnya memiliki data center dan  disaster recovery center  yang layak dan berkualitas untuk menjamin operasional dan kinerja bisnisnya agar selalu tersedia kapan pun dibutuhkan 24x7. Saat ini melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan GTN Data Center. Adapun, GTN memiliki 1 data center rated 3 berstandar kualitas Jepang dengan tujuh  layer  keamanan yang berlokasi di kawasan bisnis premium Lippo Cikarang.
GTN Data Center mengadopsi konsep modular atau campus dengan memanfaatkan available land yang memang sudah disiapkan sebelum pengembangan awal data center. GTN saat ini sudah memiliki total lahan seluas 1,5 hektare dengan lahan yang masih bisa dikembangkan untuk penambahan gedung data center ke depannya.
Melansir  Bisnis , tahun lalu membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,68 triliun, tumbuh 9,37% dibanding realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 2,45 triliun. Dari pendapatan itu, mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 172,53 miliar, tumbuh 25,68% dari realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 137,27 miliar. (winardi)

Sumber : Admin

berita terbaru