Market Saham Asia Tumbang Mengekor Pelemahan Tajam Bursa Global
Thursday, October 29, 2020       09:29 WIB

Ipotnews - Market saham Asia jatuh di menit-menit awal perdagangan hari Kamis (29/10) mengekor tumbangnya pasar saham Wall Street tadi malam. Tekanan di pasar Asia seiring kasus virus corona yang terus melonjak di Eropa dan USA.
Sentimen negatif tersebut mengantarkan para pemodal berebut untuk mendapatkan aset safe haven.
Lonjakan kasus corona di Eropa dan USA menjadi kekhawatiran yang berkembang ketika pada pemimpin Prancis dan Jerman mengumumkan langkah-langkah lockdown lagi guna memerangi infeksi yang meningkat. Sentimen diperburuk dengan tipisnya harapan kesepakatan stimulus fiskal di USa dalam waktu dekat.
"Sentimen turun drastis di tengah kekhawatiran seputar penyebaran covid 19 dan lockdown di Eropa," kata Tim Analis ANZ seperti dikutip Reuters. Kata Tim Analis tersebut, juga faktor kegagalan kesepakatan stimulus fiskal USA sebelum pilpres pekan depan menambah gambaran ekonomi yang lemah.
Pasar saham Korsel menjadi lokomotif pelamahan bursa Asia. Indeks Kospi melorot 1,78 persen. Saham unggulan SK Hynix turun 2 persen. Sementara itu di bursa Australia, Indeks S&P/ASX 200 juga bergerak lesu, turun 1,24 persen.
Adapun Indeks Nikkei 225 di pasar saham Jepang juga tergelincir turun. Nikkei 225 melemah 0,8 persen. Indeks Topix turun 0,47 persen. Saham Sony menguat 6 persen setelah meningkatkan prospek kenaikan laba tahunan.
Data penjualan ritel Jepang periode September turun 8,7 persen (YoY). Data tersebut lebih buruk dari perkiraan para analis yang memproyeksikan turun 7,7 persen.
Indeks MSCI Asia Pasifik (patokan pasar regional tumbang 0,43 persen.
Tadi malam bursa Wall street melemah. Indeks Dow Jones turun 3,4 persen. Indeks S&P 500 melemah 3,5 persen dan Indeks Nasdaq tumbang 3,7 persen.
Indeks dolar AS turun ke level 93,395 dari level sebelumnya di 93,463.
Nilai tukar yen menguat tipis ke posisi 104,34 terhadap USD dibanding sesi sebelumnya di level 104,8.
Dolar Australia melemah ke $0,7064 dari level sebelumnya di $0,712.
(reuters/cnbc/mk)

Sumber : admin