Marketing Sales SMRA Hingga November 2019 Hampir Capai Target
Friday, December 06, 2019       09:47 WIB

Ipotnews - Hingga november 2019, marketing sales PT Summarecon Agung Tbk () telah mencapai Rp4 triliun dan hampir menembus target tahun ini.
Menurut Sekretaris Perusahaan , Jemmy Kusnadi jumlah marketing sales itu naik 27,86% atau Rp855 miliar dari realisasi pada Agustus 2019 sebesar Rp3,05 triliun.
Jemmy menyebut rerata penjualan berasal dari proyek perumahaan Summarecon Serpong dan sedikitnya telah menyumbang sekitar Rp1,55 triliun atau 39,74% dari total marketing sales saat ini.
Sementara sisanya diperoleh dari pemasaran proyek township di Kelapa Gading, Bekasi, Karawang, Bandung dan Makassar.
Berdasarkan data perseroan, Summarecon Serpong memiliki lahan seluas 800 hektare dengan 11.500 rumah, 2.000 ruko, 1.800 unit kavling dan 5.000 unit apartemen. Selain itu ada fasilitas pendukung berupa area komersial seperti mall, rumah sakit dan pasar modern.
Jemmy mengatakan untuk hunian di Serpong yang diminati harganya berkisar antara Rp1 miliar - Rp2 miliar. "Sedikit lagi kami mencapai Rp4 triliun dengan pemasaran didominasi oleh produk di harga Rp1 miliar - Rp2 miliar per unit," katanya seperti dikutip Bisnis, Jumat (5/12).
Menilik dari hasil laporan keuangan kuartal III/2019, mencetak pendapatan sebesar Rp4,41 triliun naik 9,78% dari realisasi tahun lalu Rp4,01 triliun. Adapun laba bersih perseroan tercatat tumbuh 54,72% ke posisi Rp314,60 miliar dari posisi tahun lalu Rp203,34 miliar.
Tingginya laba bersih berkat penurunan beban pokok penjualan sebesar 10,80% dari posisi Rp2,36 triliun pada tahun lalu menjadi Rp2,10 triliun. Selain itu perseroan juga mendapatkan pemasukan tambahan dari pos keuntungan atas liabilitas imbalan kerja sebesar Rp11,97 miliar.
Pada periode Januari--September segmen usaha penjualan properti menyumbang Rp2,73 triliun dengan kontribusi utama datang dari penjualan rumah sebesar Rp1,83 triliun.
Sementara segmen pendapatan berulang berkontribusi sebesar Rp1,14 triliun dengan mall dan retail sebagai penyokong dengan raihan Rp1,05 triliun
Belum lama ini pun perseroan menerbitkan obligasi berkelanjuran III tahap III tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp700 miliar. Dana itu rencananya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.
akan menggunakan dana Rp700 miliar untuk biaya pembangunan hunian, bangunan komersial dan kavling beserta sarana dan prasarana penunjangnya serta biaya pemasaran dan biaya umum dan administrasi.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi merekomendasikan beli dengan target harga Rp1,155 per saham. Menurutnya, fokus perseroan untuk membangun hunian secara massif adalah kunci akselerasi kinerja.
Aurellia mengatakan meski ada perlambatan ekonomi tapi permintaan akan rumah terus meningkat karena kelas menengah usia produktif terus tumbuh.
"Sejak 2009, pengembang hanya fokus pada market menengah ke atas, tapi sekarang situasi sudah berbalik karena permintaan banyak datang dari segmen rumah murah," katanya.
Menurutnya ada 3 juta calon pembeli untuk hunian di sekitar Jakarta. Dia pun meyakini, akan mengakomodir kebutuhan rumah untuk segmen kelas menengah ke depannya.
"Permintaan rumah tumbuh signifikan untuk hunian di atas Rp1,1 miliar. Hanya ada dua pengembang yang aktif menyediakan unit di harga tersebut Grup Ciputra dan . Keduanya pun berencana untuk meluncurkan proyek untuk menggapai segmen itu," paparnya. (winardi)

Sumber : Admin