Masih Rugi, Wijaya Karya (WIKA) Bilang Begini
Tuesday, April 02, 2024       16:24 WIB

JAKARTA, Investor.id - Performa PT Wijaya Karya Tbk () sepanjang tahun buku 2023 belum menggembirakan lantaran belum berhasil mencetak keuntungan. Bahkan, kerugian semakin dalam.
Merujuk laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2023, membukukan rugi sebesar Rp 7,12 triliun. Kerugian tersebut 1.106% jauh lebih besar dibanding kerugian yang dialami perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 59,59 miliar.
Namun, dari sisi penjualan, mampu mencetak pertumbuhan sebesar 4,9% menjadi Rp 22,53 triliun, ketimbang pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 21,48 triliun.
Begitu pula dengan perolehan kontrak baru yang kini sudah menyentuh Rp 29,25 triliun. mengklaim, 93% dari kontrak baru tersebut merupakan kontrak dengan pembayaran bulanan.
Selanjutnya, beban pokok pendapatan membengkak dari Rp 19,27 triliun menjadi Rp 20,66 triliun pada tahun buku 2023. Hal ini turut menggerus laba kotor perseroan menjadi Rp 1,86 triliun dari sebelumnya Rp 2,20 triliun.
Belum lagi, beban-beban lain seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban lain-lain yang semuanya kompak menurun. Tak heran, kerugian usaha kian dalam dari sebelumnya Rp 1,71 triliun menjadi Rp 3,82 triliun.
Hingga akhir periode 2023, membukukan ekuitas sebesar Rp 9,57 triliun, anjlok Rp 7,20 triliun daripada ekuitas pada akhir periode 2022 sebesar Rp17,49 triliun. Jumlah aset tertekan dari Rp 75 triliun menjadi Rp 56,40 triliun. Sebaliknya, jumlah liabilitas terpangkas dari sebelumnya Rp 57,57 triliun menjadi Rp 56,40 triliun.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyampaikan, sekalipun belum membukukan hasil usaha yang menggembirakan, namun upaya penyehatan berjalan beriringan dengan sejumlah langkah transformasi.
Langkah transformasi yang dilakukan yaitu fokus terhadap arus kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang didasarkan pada pendekatan organisasi lean , serta manajemen risiko dan digitalisasi.
Menurut Mahendra, langkah transformasi tersebut mulai memberikan hasil progresif sesuai dengan inisiasi yang telah dijalankan perseroan.
juga berkomitmen menjaga kerja sama dengan para mitra kerja, tercermin dalam jumlah pembayaran kepada pemasok dan mitra kerja sepanjang 2023 yang tercatat sebesar Rp 13,21 triliun.
"Catatan di atas mengindikasikan langkah penyehatan masih berjalan on track sesuai dengan yang direncanakan berkat dukungan dari para stakeholder perseroan," ujar Mahendra dalam keterangan resminya, Selasa (2/4/2024).
Bagi , kata Mahendra, 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan. Sebab, di tahun ini, perseroan melakukan restrukturisasi keuangan dan transformasi yang menjadi bagian dalam delapan metode stream penyehatan yang telah disetujui pemegang saham.
"Tujuannya, untuk mempercepat pemulihan sekaligus memperkuat fundamental guna menjalankan bisnis secara berkelanjutan," ujarnya.
Direktur Utama Agung Budi Waskito menambahkan, telah memperoleh dukungan dari lembaga keuangan dengan menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) dengan nilai total Rp 20,7 triliun atau 100% dari outstanding.
"Selain itu, proses right issue  juga berjalan sesuai timeline di mana diharapkan dapat terealisasi pada April 2024," imbuh Agung.

Sumber : investor.id