Masih Terimbas Data Pekerjaan AS Yang Kuat, Rupiah Anjlok Lagi 93 Poin Jadi Rp15.148/Dolar
Tuesday, February 07, 2023       15:37 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar, masih karena efek data tenaga kerja AS Januari 2023 yang cukup kuat melebihi perkiraan.
Mengutip data Bloomberg, Selasa (7/2) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp15.148 per dolar AS, anjlok 93 poin atau 0,62% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot Senin sore kemarin (6/2) di level Rp15.055 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS menguat hari ini karena laporan pekerjaan AS yang kuat akhir minggu lalu meningkatkan kemungkinan Federal Reserve AS mempertahankan kenaikan suku bunga melawan inflasi lebih lama.
"Pada hari Jumat, data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada bulan Januari lalu," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat (4/2) waktu setempat kembali menunjukkan hasil positif. Data ini sekaligus menandakan sektor tenaga kerja di AS masih cukup kuat hingga membuat pelaku pasar kembali khawatir.
Data penggajian non pertanian (non-farm payroll/NFP) dan tingka pengangguran periode Januari 2023 telah dirilis dan hasilnya menunjukkan bahwa tenaga kerja di AS masih belum ada tanda-tanda lemah.
Data NFP per Januari 2023 yang dirilis kemarin dilaporkan melonjak menjadi 517.000, dari sebelumnya sebesar 260.000 pada Desember 2022. Angka ini tentunya juga lebih tinggi dari perkiraan pasar dalam polling Dow Jones yang memperkirakan NFP AS turun menjadi 187.000.
Bukan cuma itu, tingkat pengangguran AS periode Januari 2023 juga dilaporkan mengalami penurunan, yakni menjadi 3,4%, dari sebelumnya sebesar 3,5% pada Desember 2022. Capaian ini menandakan bahwa sektor tenaga kerja di Negeri Paman Sam masih cukup kuat meski data ekonomi lainnya mulai menandakan adanya pelemahan.
"Fokus pasar sekarang beralih ke pidato Ketua Fed Jerome Powell di Economic Club of Washington D.C. besok. Setiap komentar tentang inflasi dan kebijakan moneter akan diawasi dengan ketat," tutup Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin