Mata Uang Asia Cenderung Naik, Keberanian BI Menekan Rupiah
Wednesday, September 18, 2024       16:47 WIB

Ipotnews - Jelang kemungkinan dimulainya siklus pelonggaran moneter Federal Reserve AS, ringgit Malaysia memimpin penguatan sebagian besar mata uang Asia. Ringgit bergerak naik dan ditutup di level tertinggi lebih dari 19 bulan pada Rabu ini (18/9). Sebaliknya, rupiah bergerak lebih rendah setelah penurunan suku bunga yang mengejutkan.
Rupiah turun sebanyak 0,2% menjadi 15.355 per dollar AS, setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga sebesar seperempat poin hanya beberapa jam sebelum keputusan kebijakan The Fed. Penurunan tersebut menggarisbawahi perkiraan BIakan inflasi, mata uang, dan pertumbuhan.
"Keputusan BI (Bank Indonesia) cukup berani dan mengindikasikan bahwa mereka cukup optimis akan prospek ekonomi Indonesia," kata Fakhrul Fulvian, ekonom di Trimegah Securities, seperti idkutip Reuters.
Sementara itu Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagian besar tidak terpengaruh, diperdagangkan mendatar. Fulvian mengatakan bahwa pasar saham tampaknya telah memperhitungkan penurunan suku bunga sejak minggu lalu.
Radhika Rao, ekonom di DBS Bank, memperkirakan akan ada satu kali lagi pemangkasan suku bunga oleh BI di akhir tahun ini.
Ringgit Malaysia naik sebanyak 0,5% menjadi 4,2330 per dolar dan mencapai level tertinggi sejak Februari 2023. Kenaikan ini melanjutkan reli yang luar biasa karena fundamental pertumbuhan yang kuat dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed telah mendorong arus masuk.
Ringgit "didukung oleh ekspektasi perbedaan imbal hasil yang menyempit dengan cepat dengan AS dan dana global yang mengalir ke ekuitas dan obligasi Malaysia," kata Lloyd Chan, analis mata uang senior di MUFG .
Antisipasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed sebanyak setengah poin telah meningkat menjadi 65% dari 34% minggu lalu, menurut CME FedWatch Tool. Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 75 basis poin tahun ini.
Perkiraan tersebut menekan dolar, memberi dorongan bagi mata uang  emerging market  dan meningkatkan daya tariknya. Sebagian besar mata uang Asia mencatatkan kinerja yang luar biasa pada bulan Agustus. Peso Filipina mencatatkan kenaikan bulanan terbaiknya dalam sekitar 18 tahun.
Namun menurut Ryota Abe, ekonom di Sumitomo Mitsui Banking Corp, pasar tampaknya telah melebih-lebihkan serangkaian pemotongan suku bunga Fed tahun ini. Ia berpendapat , pelonggaran tidak akan berupa "seberapa banyak" Fed memangkas kali ini, tetapi "seberapa dalam" pemangkasan tersebut dapat dilakukan dalam siklus pelonggaran yang akan segera terjadi ini.
Abe mengatakan pemotongan suku bunga seperempat poin oleh the Fed akan mengakibatkan aksi jual mata uang Asia karena dolar akan dibeli kembali. (Reuters)

COUNTRY

FX

FX DAILY %

FX YTD %

Japan

JPY

+0.45

-0.49

China

CNY

+0.08

+0.11

India

INR

-

-0.65

Indonesia

IDR

-0.03

+0.39

Malaysia

MYR

+0.50

+8.43

Philippines

PHP

-0.22

-0.63

S.Korea

KRW

-

-3.13

Singapore

SGD

+0.21

+1.92

Taiwan

TWD

-0.12

-3.80

Thailand

THB

+0.15

+2.57

Sumber : admin

berita terbaru