Membuat Rencana Keuangan untuk Pensiun (Retirement Planning) Secara Do It Yourself (DIY)
Thursday, January 23, 2025       18:47 WIB

Dalam serangkaian artikel tentang perencanaan pensiun ( retirement planning ) sebelumnya kita telah membahas mengenai (1) Apakah seorang pekerja telah siap untuk pensiun atau belum siap, (2) Tanda-tanda bahwa seorang pekerja  seharusnya  telah pensiun (tetapi ia masih bekerja), dan (3) Alasan bagi seorang pekerja untuk mengajukan pensiun dini ( early retirement ).
Jika berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pribadinya seorang pekerja memutuskan bahwa sudah saatnya ia pensiun ( retire ), maka langkah berikutnya adalah membuat perencanaan pensiun ( retirement plan ). Jasa perencanaan keuangan yang berspesialisasi khusus pada perencanaan pensiun yang baik masih relatif sangat jarang tersedia saat ini (kalau pun ada, biayanya tentu akan sangat mahal).
Tetapi, Anda tidak perlu cemas, karena untuk Anda yang yang situasi keuangannya tergolong rata-rata saja, tanpa banyak kondisi yang kompleks (seperti misalnya seorang eksekutif yang memiliki banyak harta, dan beberapa di antaranya berada di luar negeri), maka perencanaan pensiun ( retirement planning ) selalu dapat dikerjakan sendiri ( do it yourself ).
Membuat perencanaan pensiun secara mandiri ( Do It Yourself ) tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu mengajukan beberapa pertanyaan yang tepat saja. Kemudian, Anda juga perlu untuk terus meningkatkan literasi keuangan Anda karena pertanyaan-pertanyaan yang tepat membutuhkan jawaban-jawaban yang tepat sasaran pula.
Dalam membuat perencanaan pensiun ( retirement planning ), pada dasarnya Anda akan membuat (1) perencanaan tentang berapa banyak Dana Pensiun yang harus terkumpul pada saat Anda pensiun supaya Anda dapat pensiun dengan nyaman, dan (2) perencanaan tentang bagaimana Anda akan menggunakan Dana Pensiun tersebut sehingga Dana Pensiun itu akan cukup tersedia selama masa pensiun Anda.
Perencanaan tentang berapa banyak Dana Pensiun yang harus terkumpul pada saat pensiun nanti, supaya dapat pensiun dengan nyaman, telah banyak dibahas dalam tulisan-tulisan kami sebelumnya.
Saat ini kita akan berfokus pada pertanyaan nomor dua, yaitu tentang bagaimana caranya menggunakan Dana Pensiun yang telah Anda kumpulkan selama masa aktif bekerja, sehingga Dana Pensiun tersebut akan tersedia cukup selama masa pensiun Anda.
Dengan lain perkataan, kita sedang membahas tentang Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ).
Ada dua pertanyaan penting dalam Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ), yaitu: (1) Darimana sumber-sumber pendapatan kita pada masa pensiun?, dan (2) Berapa perkiraan biaya-biaya yang akan terjadi pada masa pensiun?
Sesungguhnya, semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini sudah ada pada Anda. Anda hanya perlu dituntun dengan pertanyaan yang tepat untuk menggali jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Berdasarkan jawaban Anda sendiri, kita akan dapat membuat anggaran ( budget ) pendapatan dan pengeluaran pada masa pensiun tersebut.
1. Perkiraan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Expected Retirement Income ):
 - Pendapatan masa pensiun tradisional :
JHT (Jaminan Hari Tua). Setiap pihak yang mempekerjakan minimal sepuluh orang pekerja harus mengikut sertakan para pekerjanya dalam program JHT yang diselenggarakan oleh BPJS -TK (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - Tenaga Kerja). Besarnya iuran setiap bulan untuk JHT adalah 5,7% yang berasal dari 2,0% dari pekerja itu sendiri, dan 3,7% dari pemberi kerja. Pada waktu pekerja memasuki usia pensiun, seluruh dana yang terkumpul dalam JHT beserta hasil pengembangannya akan dikembalikan kepada peserta.
Berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini, usia pensiun pekerja di Indonesia sendiri pada tahun 2025 ini ada pada 59 tahun. Usia pensiun ini akan naik satu tahun untuk setiap tiga tahun, hingga mencapai usia pensiun pada 65 tahun.
Pendapatan Masa Pensiun tradisional lainnya adalah DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) atau DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Saat ini, sudah jarang sekali ada pemberi kerja yang masih menyelenggarakan DPPK untuk karyawannya. Untuk karyawan lama, kepesertaan dalam Dana Pensiun Pemberi Kerja ( DPPK ) umumnya telah dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan) DPLK . Penyelenggaraan DPLK dilakukan oleh Bank komersial atau oleh Perusahaan Asuransi Jiwa.
 - Pendapatan masa pensiun lainnya:  
Pendapatan masa pensiun lainnya adalah Tabungan Dana Pensiun Pribadi ( TDPP ). TDPP adalah istilah yang kami buat sendiri untuk menabung Dana Pensiun di atas JHT. TDPP ini mirip dengan IRA (Individual Retirement Account) di US. Bedanya adalah, kalau IRA dibuat berdasarkan undang-undang dan pemiliknya memperoleh berbagai fasilitas perpajakan dari pemerintah, sedangan TDPP tidak mendapatkan fasilitas perpajakan apa pun karena TDPP bukan dibuat berdasarkan peraturan pemerintah.
2. Perkiraan Pengeluaran Pada Masa Pensiun ( Expected Retirement Expenses ):
- Biaya hidup sehari-hari terdiri dari biaya belanja untuk makan dan minum sehari-hari, dan biaya tagihan air, listrik, dan internet ( utilities )
- Biaya-biaya perumahan adalah biaya angsuran KPR, biaya perbaikan rumah, dan biaya-biaya pajak (pajak bumi dan bangunan).
- Biaya-biaya transportasi adalah biaya KKB (kredit kendaraan bermotor), atau ongkos kendaraan umum untuk berpindah tempat.
- Biaya-biaya pemeliharaan kesehatan adalah biaya rawat inap ( in-patient ) di Rumah Sakit dan biaya rawat jalan ( out-patient ).
- Biaya-biaya hiburan dan perjalanan ( travelling ) misalnya biaya makan di restoran dan biaya tamasya.
- Biaya Lain-Lain
Penutup tentang membuat perencanaan pensiun secara mandiri ( Do It Yourself )
Perencanaan Pensiun secara mandiri ( do it yourself ) tidak sesulit yang mungkin sebelumnya Anda pikirkan. Anda tidak perlu membuat anggaran pensiun menggunakan lembar kerja ( spread sheet ) atau program komputer yang canggih lainnya. Terlebih lagi, Anda tidak perlu membayar jasa perencana keuangan (dan membuka hal-hal pribadi tentang keuangan Anda kepada orang lain).
Untuk membuat perencanaan pensiun secara mandiri ( do it yourself ), semua jawaban sudah ada pada diri Anda. Anda hanya perlu menggali jawaban-jawaban itu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat saja. Satu hal yang perlu Anda lakukan adalah terus meningkatkan literasi keuangan Anda, dengan banyak membaca literatur keuangan yang ada (seperti di Ipotnews), sehingga kualitas jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan Anda tentang perencanaan pensiun ( retirement planning ) akan semakin baik.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS