Ipotnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Rini Mariani Soemarno memastikan bahwa maskapai penerbangan Garuda Indonesia (

GIAA

) akan mengikuti ketentuan yang nantinya diatur oleh Kemenhub terkait komponen tarif. Menurutnya, emiten berkode saham

GIAA

itu saat ini sedang menelaah kembali komponen biayanya.
"Garuda Indonesia kan salah satu pelaku usaha di sektor penerbangan ya kami akan mengikuti aturan dari Kementerian Perhubungan," ujar Rini usai rapat di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/5).
Rini mengungkapkwn, akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap biaya-biaya pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan penentuan tarif di Garuda. Menurutnya, ada beberapa pos pengeluaran yang dapat ditekan agar harga tiket dapat turun.
"Kita sedang ngecek. Tapi memang ada beberapa pos - pos cost yang memang bisa diubah," kata dia.
Rini meyakini, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pada Garuda, namun juga pada seluruh maskapai yang beroperasi di Indonesia. Dia pun percaya bahwa biaya pengeluaran dan operasional tiap maskapai tidak akan jauh berbeda.
"Tapi ini semua tidak hanya Garuda Indoensia. Kan semua. Makanya mungkin yang harus diperjelas ini tuh semua airlines. Semua ada cost structurenya. Nah, ini memang harusnya mirip - mirip ya cost structurenya, dan ini yang sedang kita lihat" pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Nomor PM 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, tarif batas atas maskapai yang memberikan pelayanan maksimal (full service) adalah 100 persen dari tarif maksimal.
Kemudian, tarif batas atas maskapai pelayanan menengah adalah 90 persen dari tarif maksimal, dan tarif batas atas maskapai dengan standar minimum (no frills services/LCC) adalah 85 persen dari tarif maksimal. (Sigit)

Sumber : admin