JAKARTA, investor.id - PT Menthobi Karyatama Tbk (

MKTR

) optimistis mencetak kenaikan pendapatan sebesar 15% pada 2024, meskipun dihadapkan dengan tekanan La Nina dan ketidakpastian global. Optimisme tersebut didorong oleh beroperasinya pabrik terbaru perseroan dan strategi bisnis yang dijalankan.
Direktur Utama Menthobi Karyatama (

MKTR

) Harry M Nadir mengatakan, perseroan dapat melanjutkan pertumbuhan positifnya di tengah tantangan seperti La Nina dan meningkatnya ketegangan geopolitik global. "Tahun ini diyakini akan menjadi momentum penting bagi

MKTR

dengan beroperasinya secara penuh fasilitas produksi baru, seperti pabrik KSO, pabrik pupuk organik, dan KCP, serta berbagai kebijakan strategis yang didukung oleh semangat inovatif," ungkapnya di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Menurut Harry, salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah akuisisi penuh terhadap PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO), pemilik PKS dengan kapasitas produksi 30 Ton per Jam (TPH), pada Agustus 2023. Meskipun hanya berkontribusi selama 4 bulan, fasilitas produksi baru ini langsung menyumbang penjualan sebesar Rp 130,8 miliar dari produk CPO dan Rp11,94 miliar dari produk PK pada 2023.
Harry menjelaskan,

MKTR

memiliki dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 60 TPH, yang berlokasi di wilayah yang sama dengan perkebunan aktif perseroan lebih dari 7.500 hektar di Lamandau, Kalimantan Tengah.
Selain itu, lanjutnya,

MKTR

akan terus meningkatkan monetisasi dari sumber pendapatan baru lainnya, seperti pabrik pupuk organik melalui PT Menthobi Hijau Lestari (MHL), dan akan segera mengoperasikan fasilitas produksi baru, pabrik Palm Kernel Oil (PKO) atau Kernel Crushing Plant (KCP). "KCP diharapkan akan selesai commissioning pada Mei 2024, dengan kapasitas produksi mencapai 60 ton per hari," paparnya.
Harry menambahkan, inovasi lain yang juga tengah digarap oleh

MKTR

adalah produksi Biomassa Pellet (BioPelet) dari bahan baku Tandan Kosong (Tankos) atau Janjangan Kosong (Jankos) sebagai bahan bakar alternatif.

MKTR

merencanakan untuk memiliki fasilitas produksi BioPelet dengan kapasitas 190 ton per hari mulai 2024.
"Selain fokus pada pertumbuhan bisnis,

MKTR

juga menjalin kemitraan dengan Petani Sawit Rakyat (PSR) melalui PT Menthobi Agro Raya (MAR) dengan target luasan mencapai 2.500 hektar, dengan harapan dapat menciptakan nilai tambah yang positif bagi PSR," jelas Harry.
Hingga kuartal I-2024,

MKTR

mencatat peningkatan produksi minyak sawit mentah (CPO) sebesar 83% dan produk inti sawit (PK) sebesar 126% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan lonjakan pendapatan sebesar 108% dibandingkan kuartal pertama 2023.
"Dengan serangkaian strategi bisnis yang dijalankan,

MKTR

menunjukkan komitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan eksternal serta meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," tambah Harry.
Sementara itu,

MKTR

bakal menebar dividen sebesar Rp 1 per saham, dengan total mencapai Rp 12 miliar. Dividen tersebut bersumber dari laba bersih perseroan pada 2023, yang mencapai Rp 51,24 miliar, dan pendapatan sebesar Rp 710,983 miliar atau tumbuh 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sumber : investor.id