Merespon Neraca Perdagangan Yang Defisit, IHSG Jeblok
Thursday, August 15, 2019       12:56 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah merespon rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan neraca perdagangan Juli 2019 defisit. Tercatat IHSG melemah 1,09 persen menjadi 6.199 dari sesi pembukaan di level 6.192.
Sepanjang perdagangan hingga rehat sesi I Kamis (15/8), level tertinggi IHSG 6.227 dan terendah di level 6.161. Sebanyak 296 emiten tercatat mengalami pelemahan, 80 emiten menguat dan 106 emiten stagnan. Nilai tukar rupiah tercatat justru menguat di tengah pelemahan IHSG sebesar 0,28 persen ke level Rp14.285 per dolar USD.
Seluruh sektor tercatat mengalami pelemahan dengan pelemahan terdalam adalah aneka industri sebesar 2,14 persen menjadi 1.168. Sektor yang melemah lainnya adalah konsumer 0,87 persen menjadi 2.326, pertambangan melemah 1,19 persen menjadi 1.597 dan sektor manufaktur melemah 1,08 persen menjadi 1.468.
Kemudian perkebunan melemah 1,17 persen menjadi 1.392, keuangan melemah 1,37 persen menjadi 1.260, industri dasar melemah 0,82 persen menjadi 817, properti terkoreksi 0,02 persen menjadi 489, infrastruktur melemah 0,87 persen menjadi 1.197 dan sektor perdagangan melemah 1,06 persen menjadi 789.
Untuk deretan emiten yang paling aktif yaitu mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp303,64 miliar, Rp121 miliar, Rp119,06 miliar, Rp103,80 miliar dan Rp85,77 miliar. Sementara itu dari Indeks Kompas100, emiten yang menjadi top gainers adalah (8,81 persen), (1,83 persen), (1,80 persen), (1,77 persen), dan (0,76 persen).
Selanjutnya deretan emiten yang stagnan di antaranya adalah , , , , . Sedangkan emiten yang menjadi top loser adalah (-4,76 persen), (-3,94 persen), (-3,85 persen), (-3,82 persen), dan (-3,77 persen).
Dari market statistik, investor asing dominan melakukan penjualan dengan nilai jual nett Rp228,12 miliar dan volume 394.421 lot. Untuk deretan saham yang paling banyak dilego oleh investor asing adalah , , , dan .
(Marjudin)

Sumber : admin