Minyak Menguat Setelah Investor Berspekulasi Dampak Virus corona Hanya Jangka Pendek
Saturday, February 15, 2020       08:40 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat pada perdagangan akhir pekan ini, berada di jalur kenaikan mingguan pertama jika dihitung sejak Januari. Para investor berspekulasi bahwa dampak ekonomi akibat virus corona hanya dalam jangka pendek dan memperkirakan stimulus bank sentral china berlanjut untuk mengatasi perlambatan.
Minyak Brent naik 89 sen ke harga USD 57,23 per barel. Brent naik 4,4 persen secara mingguan, merupakan kenaikan mingguan pertama dalam 6 pekan terakhir. Minyak WTI naik 63 persen ke posisi USD 52,05 per barel atau menguat 3,3 persen secara mingguan.
"Likuidasi besar-besaran yang mendorong harga turun tajam pada bulan lalu kemungkinan telah selesai dan digantikan oleh akumulasi serta short covering para spekulan yang belakangan ini masuk ke market," kata Jim Ritterbusch, Analis pada Ritterbusch and Associates.
Jika dihitung sejak awal tahun, minyak Brent telah turun 15 persen, sebagian karena faktor kekhawatiran wabah virus corona akan menghambat ekonomi global. Lebih dari 1.380 orang telah meninggal akibat virus corona di Tiongkok.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai kenaikan berlipat kasus infeks virus corona di china tidak berarti epidemi meluas tetapi mencerminkan keputusan untuk mereklasifikasi tumpukan berkas kasus-kasus yang telah diduga.
"Tesis dasar kami tetap bahwa pelemahan demand minyak sebagian besar masih terkait wabah virus di china dan belum meluas untuk mempengaruhi permintaan global," kata Helima croft, Analis pada citadel Magnus.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan demand minyak kuartal pertama tahun ini akan turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan tahun 2019 karena wabah virus corona.
OPEC dan aliansinya sedang mempertimbangkan pemangkasan produksi lebih besar. Keinginan OPEc tersebut merespon pernyataan IEA.
(reuters/cnbc)

Sumber : admin