Naik 28,47 Persen, PGEO Catat Laba Bersih USD163,57 Juta di 2023
Saturday, March 02, 2024       13:11 WIB

IDXC hannel - PTPertamina Geothermal EnergyTbk (), mencatatkan pertumbuhanlaba dan pendapatanyang positif pada 2023.Capaian positif ini diperoleh melalui strategi efisiensi, penjualan uap dan listrik, dan pendapatan lainnya, seiring dengan ekspansi perusahaan dalam menggali potensi panas bumi di Indonesia.
Menurutlaporan keuangankonsolidasian yang telah diaudit (audited) dan disampaikan kepada publik pada 1 Maret 2024, mencatatkanlaba bersihsebesar USD163,57 juta pada 2023. Angka tersebut meningkat 28,47% dari perolehan 2022 sebesar USD127,32 juta.
Sementara itu, pendapatan pada 2023 mencapai USD 406,29 juta, naik dari USD386,07 juta pada tahun sebelumnya.
Penjualan mengalami peningkatan dengan kontribusi utama berasal dari area Kamojang sebesar USD151,51 juta, diikuti secara berurutan oleh Ulubelu sebesar USD120,18 juta, area Lahendong sebesar USD83,88 juta, area Lumut Balai USD41,32 juta, dan area Karaha dengan USD 9,38 juta.
Di tengah pertumbuhan laba dan pendapatan, beban penjualan Perseroan hanya mengalami kenaikan 3.33% menjadi USD178,98 juta dari USD173,21 juta di 2022.
Margin laba bersih yang mengalami kenaikan menjadi 40% dari 33% di 2022 menunjukkan kemampuan dalam meningkatkan kinerja produksi dan mengendalikan beban penjualan yang menunjukkan konsistensi PGE dalam melaksanakan Operational Excellence.
"Kinerja yang kami capai pada tahun 2023 ini merupakan bukti komitmen dan konsistensi dalam meningkatkan nilai perusahaan melalui berbagai upaya efisiensi dan optimalisasi aset produksi. Pencapaian ini juga menegaskan prospek cerah industri panas bumi," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).
"Sebagai pemimpin dalam energi hijau global, kami bertekad untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi di Indonesia dan wilayah lain di dunia," tambahnya.
terus melakukan ekspansi melalui eksplorasi potensi panas bumi dan pengoptimalan wilayah kerja untuk percepatan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi ( PLTP ) Perseroan hingga 1 GW dalam dua tahun ke depan. Pada 2023, Perseroan mengoperasikan 6 area operasi sendiri.
memiki rekam jejak dalam pengembangan dan pengelolaan proyek panas bumi yang efektif di beragam wilayah di Indonesia dan aset panas bumi PGE telah secara konsisten mencapai reliabilitas operasional yang tinggi, melebihi 96% sejak 2019.
Lebih lanjut, kinerja produksi (operasi sendiri) pada 2023 mencapai 4.735 GWh, meningkat dari 2022 yang sebesar 4.620 GWh.
Dari segi rating Environment, Social and Governance (ESG), pada 2023 PGE berhasil mempertahankan posisi teratas dalam penilaian ESG di Indonesia dan menempati peringkat ketiga secara global sebagai perusahaan dalam sektor utilitas.
PGE juga terus mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia pada 2060 melalui skema perdagangan karbon.
Pada 2023, Perseroan berkontribusi di pasar karbon domestik dengan penjualan carbon credit sebesar USD0,76 juta atau setara 864.209 ton CO2eq dibandingkan USD0,75 juta di 2022.

Sumber : idxchannel.com