Ipotnews - Melemahnya indeks bursa global yang di dorong oleh kekhawatiran akan adanya perlambantan ekonomi dan melemahnya nilai tukar rupiah diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu investor juga akan mencermati data neraca perdangangan di bulan November yang menurut konsensus akan membukukan penurunan defisit menjadi $0,83 miliar dari sebelumnya $ defisit $1,82 miliar.
" IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang support di level 6.140 dan resistance di 6.200,"tegas Tim Analis Indo Premier Sekuritas, Senin (17/12).
Pada perdagangan akhir pekan lalu indeks di bursa Wall Street mengalami koreksi yang cukup dalam. Data ekonomi China dan Eropa yang lebih rendah dari ekspektasi sehingga menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global menjadi sentimen negatif utama yang menekan pergerakan indeks. Dow Jones ditutup dengan pelemahan sebanyak -496 poin (-2,02%) pada level 24.100, S&P 500 terkoreksi -50 poin (-1,91%) pada level 2.599 dan Nasdaq turun -159 poin (-2,26%) pada level 6.910. Sementara itu EIDO membukukan pelemahan -0,29 poin (-1,15%) pada level 24,83.
Pagi ini bursa asia dibuka bervariasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar dibuka terkoreksi -25 poin (-0,18%) pada level Rp14.607.
Berikut rekomendasi saham Indo Premier:
1.

BBNI

(Buy, Support: Rp8.475, Resist: Rp8.700)
2.

BBCA

(Buy, Support: Rp25.575, Resist: Rp26.025)
3.

PPRO

(Buy on Weakness, Support: Rp130, Resist: Rp137)
4.

BRPT

(Buy on Weakness, Support: Rp2.130, Resist: Rp2.180)

Sumber : admin