Nilai Tukar Greenback Ambruk, Ekonomi Global ke Arah Resesi
Saturday, March 23, 2019       11:10 WIB

Ipotnews - Nilai tukar dolar AS ambruk terhadap yen jepang pada trading akhir pekan ini. Data manufaktur AS yang suram jadi amunisi kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan ekonomi kian meluas. Yield obligasi memberi sinyal ketakutan yang meningkat akan resesi ekonomi.
Namun USD terhadap euro menguat seiring data manufaktur Jerman yang lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini jadi pemicu negara terkuat secara ekonomi di di Eropa tersebut mungkin melambat.
Pada Jumat akhir pekan ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mengalami inverting untuk pertama kali sejak 2007 setelah data manufaktur AS meleset dari estimasi. Inversi yield curve surat utang yang kian melebar memperlihatkan indikator resesi.
"Pasar harus serius bahwa sinyal pertumbuhan yang melambat atau potensi resesi dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Ini adalah apa yang dilihat the Fed secara lebih dekat," kata Sean Simko, Analispada SEI Investment Co yang bermarkas di Pennsylvania.
USD melemah 0,61 persen terhadap yen jepang di posisi 110,12 yen. Jepang adalah kreditor terbesar dan mata uangnya mendapat manfaat ketika investor Jepang mengalihkan dana saat finansial atau geopolitik tertekan.
Dolar AS dalam tekanan setelah the Fed mengejutkan investor pada hari Rabu pekan ini dengan menunda semua rencana menaikkan suku bunga tahun ini.
Data indeks manufaktur periode Maret menambah bukti bahwa pertumbuhan GDP melemah di 3 negara dengan tingkat ekonomi terbesar di periode triwulan pertama 2019. Jerman terus menunjukkan perlambatan manufaktur terjelek, demikian kata Simon MacAdam, Analis pada Capital Economics.
Di pasar Asia, euro melemah 0,77 persen terhadap dolar AS. Poundsterling menguat 0,70 persen terhadap USD. Dolar Kanada melemah ke posisi terendah sepekan terhadap USD.
(reuters/cnbc/mk

Sumber : admin