Nirvana Development Siapkan Capex Rp 800 Miliar - Bangun Mall Baru
Wednesday, May 16, 2018       19:24 WIB

Guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Nirvana Development Tbk () menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar-Rp 800 miliar. Disebutkan, separuh dari dana capex akan mengadalkan kas internal dan setengahnya lagi dari pinjaman bank.
Kata Hasan, Direktur , dalam melakukan ekspansinya, perusahaan akan fokus di kota-kota lapis kedua. Untuk pengembangan organik, perusahaan akan membangun mall di lahan-lahan yang sudah berhasil diakuisisi seperti di Sawangan, Bengkulu, Dumai, Bondowoso, Bontang dan Indramayu. "Tahun ini, kami akan membangun mall di Sawangan. Ini sudah tender dan dalam waktu dekat sudah groundbreaking. Selain itu, yang akan mulai dibangun tahun ini ada di Bengkulu dan Dumai,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sementara Presiden Komisaris , Pingki Eka Pangestu menjelaskan, pihaknya tertarik membangun mall di Sawangan karena nantinya kawasan tersebut akan dilalui jalan tol JORR . Selain itu, di kawasan tersebut sudah banyak sekali hunian sehingga memang membutuhkan pusat belanja untuk memenuhi kebutuhan belanja masyarakat. Mall Sawangan akan dibangun dengan total luas area sewa atau nett lease area (NLA) seluas 45.000 meter persegi (m2) dan ditaksir akan menelan investasi Rp 500 miliar. Mall ini ditargetkan rampung pada 2019. "Ini nanti sifatnya akan jadi neighbourhood shopping mall," katanya.
Sementara untuk ekspansi anorganik, Nirvana Development berencana mengakuisisi dua mall pada tahun ini di luar Pulau Jawa. Namun, manajemen masih merahasiakan lokasi detailnya. Sekitar 30%-40% dari capex akan digunakan untuk ekpansi anorganik. Tahun lalu, sudah berhasil mengakuisi Gorontalo Mall dan Hotel Maqna di Provinsi Gorontalo serta meneken PPJB akuisisi Palu Grand Mall di area Sulawesi Tengah lewat anak usahanya PT Nirvana Wastu Pratama.
Saat ini, telah memiliki 15 mall dengan total luas NLA 208.790 m2. Tahun lalu, okupansi rata-rata mall sekitar 83%, sedangkan tahun ini perusahaan menargetkan akan mendorong tingkat keterisian sewa mencapai 85%-90%. Untuk mencapai itu, perusahaan akan banyak melakukan kerja sama dengan tenant-tenant lokal.
Dengan ekpansi yang terus dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya dan okupansi mall terus tumbuh, berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan meraup untung pada 2017. Padahal, sebelumnya, perseroan masih menanggung rugi. Pendapatan perusahaan tumbuh 44,4% menjadi Rp 380 miliar pada tahun lalu, dengan laba tahun berjalan mencapai Rp 3,7 miliar. Tahun ini, menargetkan pendapatan bisa tumbuh 36%-40% dan laba meningkat sekitar 15%-20%.

Sumber : NERACA.CO.ID