Omzet Melorot, Laba Bersih ADHI di 1Q25 Nyungsep 96,9% Jadi Cuma Rp316,59 Juta
Tuesday, April 29, 2025       08:35 WIB

Ipotnews - Selama tiga bulan pertama di 2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk () hanya meraih laba bersih Rp316,59 juta atau nyungsep 96,9 persen dibandingkan dengan capaian di Kuartal I-2024 yang sebesar Rp10,15 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode berakhir 31 Maret 2025 yang dikutip Selasa (29/4), emiten BUMN Karya ini cuma mampu meraup pendapatan Rp1,68 triliun atau anjlok 36,36 persen dibandingkan dengan perolehan di Kuartal I-2024 yang mencapai Rp2,64 triliun.
Namun, selama tiga bulan pertama tahun ini bisa menekan beban pokok pendapatan sebesar 40,66 persen (year-on-year) menjadi Rp1,43 triliun, sehingga laba bruto di Kuartal I-2025 mengalami kenaikan 12,59 persen (y-o-y) menjadi Rp255,16 miliar.
Pada periode Januari-Maret 2025, mencatatkan beban usaha sebesar Rp186,86 miliar atau meningkat 10,31 persen dibandingkan periode yang sama di 2024 yang senilai Rp169,4 miliar. Dengan demikian, laba usaha di Kuartal I-2024 menjadi Rp68,3 miliar atau mengalami kenaikan 19,34 persen (y-o-y).
Sayangnya, laba sebelum pajak penghasilan di Kuartal I-2025 tercatat hanya Rp9,25 miliar atau anjlok 51,77 persen (y-o-y). Penurunan signifikan ini terutama disebabkan oleh adanya koreksi dari perolehan laba ventura bersama hingga sebesar 26,67 persen menjadi Rp91,67 miliar dari Rp125,01 miliar pada Kuartal I-2024.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal I-2025 sebesar Rp2,53 miliar, maka laba tahun berjalan yang dicatatkan menjadi Rp6,72 miliar atau ambles 59,83 persen (y-o-y). Adapun besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2025 hanya Rp316,59 juta atau nyungsep 98,9 persen (y-o-y).
Per 31 Maret 2025, jumlah ekuitas tercatat Rp9,68 triliun atau meningkat 0,1 persen dibandingkan per 31 Desember 2024 yang senilai Rp9,67 triliun. Hingga akhir Kuartal I-2025, total liabilitas mencapai Rp24,82 triliun atau bisa ditekan 2,17 persen (year-to-date), namun masih didominasi kewajiban jangka pendek yang mencapai Rp19,46 triliun.(Budi)

Sumber : admin