Operasional bisnis batubara United Tractors (UNTR) naik, penjualan alat berat turun
Thursday, October 10, 2019       20:06 WIB

JAKARTA - Kinerja operasional PT United Tractors Tbk () sampai Agustus tahun ini mencatatkan peningkatan.Melalui anak usaha yang bergerak di bidang jasa penambangan batubara, yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama) sudah merealisasikan volume  overburden removal  (OB) atau pengupasa tanah sebesar 665,3 juta  bank cubic meter  (BCM) dari periode Januari hingga Agustus 2019. Nilai tersebut meningkat sebesar 4,86% dari periode yang sama tahun lalu 624,9 juta BCM.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menyampaikan, peningkatan kinerja operasional pada paruh kedua ini lantaran kondisi cuaca yang membaik. "Musim kering memungkinkan kinerja kontraktor tambang meningkat, tak terkendala hujan," kata Sara, Kamis (10/10).
Kemudian perolehan  coal getting  dari Januari hingga Agustus sebesar 84 juta ton batubara, naik 6,19% dari periode yang sama 2018 79,1 juta ton batubara.
Melalui anak usaha jasa penambangan, emiten berkode saham ini mengharapkan volume pengupasan tanah bisa tembus 950 juta BCM hingga 980 juta BCM. Sedangkan untuk target  coal getting  sebesar 125 juta ton-127 juta ton.
Selanjutnya melalui anak usaha PT Tuah Turangga Agung, mengeduk batubara sebesar 6,16 juta ton tumbuh 10,39% dari periode Januari-Agustus 2018 sebanyak 5,58 juta ton batubara.
Sampai tutup tahun ini percaya bisa memproduksi batubara sebesar 9 juta ton. "Proyeksi capaian sampai akhir tahun masih sama, fokus kami untuk mengejar target," imbuh Sara.
Nah, tahun ini juga mulai menadah pendapatan dari lini bisnis penambangan emas. Bisnis pertambangan emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Pada tahun ini, United Tractors membidik produksi emas sebesar 400.000 ons. Sampai Agustus, produksi emas sudah mencapai 260.000 ons atau 65% dari target setahun.
Sementara itu, kinerja penjualan alat berat dari Januari hingga Agustus sebesar 2.359 unit turun dari tahun sebelumnya 3.221 unit. Tahun ini United Tractors juga menurunkan target penjualan menjadi 3.600 unit.
Saat ini, kata Sara, tantangan kuartal akhir 2019 adalahkondisi pasar alat berat yang dipengaruhi oleh harga komoditas. "Untuk mengimbanginya melalui layanan  product support ," pungkas Sara.

Sumber : KONTAN.CO.ID