Ipotnews - ETF sebagai sarana investasi di pasar modal yang transparan dan efisien masih menjadi pilihan investasi utama, ungkap ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Jumat (27/10).
"Kami melihat pergerakan ETF yang mayoritas outperform IHSG menjadi bukti bahwa investasi bersifat indexing dapat mengalahkan benchmark. Beberapa nama ETF yang dapat menjadi pilihan antara lain

XISR

(Premier ETF SRI-KEHATI),

XIPI

(Premier ETF Pefindo I-Grade) dan

XBNI

(BNI AM Nusantara MSCI Indonesia Index)," papar ETF Desk.
Global Market Wrap
Futures index US, Hongkong & Jepang naik masing +0.5%/+0.6%/+0.5% di perdagangan pagi ini menyusul rilis laporan kinerja emiten big tech US setelah akhir perdagangan dan jatuhnya US Treasury, membalikkan penurunan -1.2% pada S&P500 di perdagangan semalam.
Mixed sentimen laporan keuangan dan kuatnya data GDP US yang tumbuh ke level tertinggi selama 2 tahun terakhir sebesar 4.9% qoq menjadi sentimen penggerak market sementara pelaku pasar besok akan menunggu rilis data inflasi PCE yang menjadi acuan target Inflasi The FED.
DJI - 32,784 (-0.76%)
S&P500 - 4,137 (-1.18%)
NASDAQ - 12,595 (-1.76%)
SSEC - 2,988 (+0.48)
EIDO - 20.37 (-2.54%)
Indo 10Y Yield - 7.20 (+0.17%)
USD-IDR - 15,925 (-0.01%)
IHSG kembali jatuh digerus oleh perbankan Big caps terutama

BBRI

-5% setelah Goldman Sachs memprediksi potensi kenaikan tambahan pada BI7DRR sebesar +25bps di sisa tahun ini (6.25%) karena tekanan yang terjadi pada rupiah efek capital outflow dari tingginya US Treasury yield.
"

BBRI

menjadi salah satu emiten yang paling beresiko tertekan dengan tetap tingginya outlook suku bunga ditengah periode pilpres."
Berikut update pasar untuk hari ini:
Coal : Harga batubara China turun menjelang period musim dingin pasca besarnya stokpile baik dari produksi domestik maupun impor didukung oleh pulihnya energy renewable dari PLTA yg mulai normal dg ketinggian air di 3 bendungan utama mencapai level maksimal -- Meredakan kekhawatiran resiko krisis energy pada musim dingin.

GOTO

: Rencana Tiktok & Youtube mengikuti Meta (Facebook) untuk mendapatkan izin e-commerce di Indonesia menjadi sentimen negatif bagi

GOTO

diperdagangan kemarin yg jatuh -5% karena resiko lebih ketatnya persaingan. Walaupun Tiktok diberitakan membuka potensi kerja sama dg

GOTO

, Tiktok juga disebutkan memiliki opsi untuk membuat aplikasi sendiri yaitu Tiktok shop Indonesia.

INKP

: Menargetkan pabrik kertas Karawang dg kapsitas 3.9 juta ton/tahun akan beroperasi pada 2025. Hingga kini, proses konstruksi pabrik baru ini sudah mencapai 30%.

PGEO

: Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy (Persero) Tbk. (

PGEO

) atau PGE, mencari peluang bisnis di luar negeri. Setelah Kenya, Perseroan kini mengeksplorasi potensi bisnis panas bumi di Turki. Turki menawarkan iklim investasi yang positif untuk panas bumi, dengan insentif yang menguntungkan, seperti skema feed-in tariff. PGE bertujuan mencari mitra potensial di Turki untuk pengembangan panas bumi, dan karena tertarik oleh kemajuan Turki dalam pemanfaatan panas bumi sebagai sumber listrik.

Sumber : admin