Pasar "Wait and See" Hasil Pemilu Paruh Waktu Amerika, Bursa Wall Street Terjungkal
Thursday, November 10, 2022       04:34 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street terjungkal, Rabu, karena kemenangan Partai Republik dalam pemilu paruh waktu tampak lebih moderat dari ekspektasi, dengan investor juga fokus pada data inflasi yang akan memberikan petunjuk tentang tingkat kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Indeks utama Wall Street semakin tertekan karena imbal hasil US Treasury menguat lebih lanjut setelah lelang yang buruk dari surat utang bertenor 10-tahun oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (9/11) atau Kamis (10/11) pagi WIB.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melorot 79,54 atau 2,08% menjadi 3.748,57, sedangkan Nasdaq Composite Index kehilangan 263,02 poin, atau 2,48%, menjadi 10.353,17. Dow Jones Industrial Average menyusut 646,89 poin, atau 1,95%, menjadi 32.513,94.
Partai Republik masih diunggulkan untuk memenangkan kendali DPR, tetapi pertarungan keduanya sangat sulit ditentukan siapa pemenangnya, dengan penampilan Partai Demokrat yang lebih baik dari perkiraan mengurangi prospek apa yang disebut gelombang merah kemenangan Partai Republik.
"Apa yang benar-benar lebih diperkirakan di pasar adalah gelombang merah," kata Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Management, di New York. "Saya pikir kita berada dalam situasi unik di mana semakin banyak Partai Republik menang, semakin baik bagi pasar. Setidaknya akan ada beberapa saham yang menguat, seperti pertahanan dan energi."
Juga melukai sentimen, Walt Disney Co jatuh setelah raksasa entertainment itu melaporkan lebih banyak kerugian dari dorongannya ke video streaming.
Tesla Inc jatuh ke level terendah dua tahun setelah Chief Executive Elon Musk, Selasa malam, mengungkapkan bahwa dia menjual sahamnya senilai USD3,95 miliar di pabrikan mobil listrik itu beberapa hari setelah menyegel kesepakatan senilai USD44 miliar untuk mengambil alih Twitter Inc.
Saham  clean energy , yang biasanya diuntungkan di bawah kepemimpinan Partai Demokrat, menguat, dengan ETF Invesco Solar melesat pada sesi tersebut.
Kemerosotan Rabu di Wall Street mengakhiri reli tiga hari di mana S&P 500 melejit hampir 3%.
Dengan hasil pemilu yang masih belum pasti, investor mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi Oktober, akan dirilis Kamis, yang dapat menjelaskan lebih lanjut apakah Fed bakal melunakkan sikap agresifnya terkait kenaikan suku bunga.
"IHK adalah salah satu input yang lebih penting dalam hal lingkungan inflasi. Kita akan kesulitan menemukan banyak investor yang ingin bertaruh besar sebelum (laporan tersebut) dirilis," kata Art Hogan, Chief Market Strategist B. Riley Financial.
Trader terbagi atas apakah The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan Desember, menurut alat Fedwatch CME Group.
Investor juga khawatir tentang kesehatan salah satu  cryptocurrency exchange  utama, FTX, dengan beberapa pertanyaan mengemuka apakah kesepakatan penyelamatan dari saingan yang lebih besar, Binance, akan terwujud, sementara perusahaan tersebut dilaporkan menjadi bagian dari penyelidikan regulasi.
Meta Platforms Inc melambung setelah induk Facebook itu mengatakan pihaknya memangkas 13% tenaga kerjanya, atau lebih dari 11.000 karyawan, salah satu PHK sektor teknologi terbesar tahun ini.
Wendy's Co menguat setelah jaringan hamburger itu melaporkan penjualan dan laba kuartalan di atas perkiraan analis. (ef)

Sumber : Admin