Ipotnews - Harga emas melesat ke level tertinggi lebih dari dua pekan, Senin pagi, karena meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran wabah virus di China dan dampak potensialnya mendorong investor untuk membeli logam  safe-haven  itu.
Harga emas di pasar spot naik ke tingkat tertinggi sejak 8 Januari, yakni USD1.586,42 per ounce, dan menguat 0,6% menjadi USD1.579,94 per ounce pada pukul 08.31 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (27/1). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,5% menjadi USD1.579,50 per ounce.
Virus korona baru di China itu membunuh 80 orang dan menginfeksi lebih dari 2.000, ketika penduduk Provinsi Hubei, tempat asal penyakit ini, dilarang memasuki Hong Kong di tengah upaya global untuk menghentikan penyebaran wabah yang cepat.
Saham Asia tergelincir karena investor tetap waspada terhadap wabah virus di China, sementara yen melonjak.
Kemampuan penularan  coronavirus  itu semakin kuat dan infeksi bisa terus meningkat, tutur Komisi Kesehatan Nasional China, Minggu, dan negara tersebut mungkin memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek karena wabah virus.
Investor juga akan mencermati rapat pertama Federal Reserve tahun ini yang dijadwalkan pada 28-29 Januari.
Perdana menteri Armenia menyerukan demonstran lingkungan untuk mengakhiri blokade mereka selama 18 bulan terhadap tambang emas milik asing, Sabtu, mengatakan protes itu bukan untuk kepentingan nasional.
Permintaan emas fisik menyusut di pusat bisnis Asia minggu lalu karena liburan Tahun Baru Imlek, dengan meningkatnya kekhawatiran wabah virus di China bisa semakin mengurangi aktivitas.
Sejumlah  hedge fund  dan  money manager  memotong posisi  bullish  mereka pada kontrak emas COMEX dalam pekan hingga 21 Januari, menurut data Jumat.
Logam lainnya, palladium anjlok 1,7% menjadi USD2.385,85 per ounce, perak melesat 0,9% menjadi USD18,24 per ounce, sedangkan platinum turun 0,4% menjadi USD997,25 per ounce. (ef)

Sumber : Admin