Pasar Wall Street Bergairah Kembali, Dow Cetak Reli Lebih dari 1.100 Poin
Wednesday, March 11, 2020       04:27 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street naik tajam dalam perdagangan yang liar, Selasa, setelah investor mempertimbangkan prospek stimulus fiskal untuk mengekang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat akibat wabah virus korona.
Dow Jones Industrial Average ditutup 1.167,14 poin lebih tinggi, atau 4,89%, menjadi 25.018,16, demikian laporan   CNBC  , di New York, Selasa (10/3) atau Rabu (11/3) pagi WIB. Penguatan Dow kali ini memotong kerugian indeks tersebut pada Senin menjadi setengahnya. Di awal sesi, indeks 30-saham unggulan itu turun 160 poin.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 4,94% atau 135,67 poin menjadi 2.882,23, mencatat hari terbaiknya sejak 26 Desember 2018, dan Nasdaq Composite Index melesat 4,95% atau 393,58 poin menjadi 8.347,40.
Saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan induk usaha Google, Alphabet, semuanya melambung lebih dari 4,8%. JPMorgan Chase dan Home Depot memimpin kebangkitan Dow, masing-masing melejit lebih dari 7%. Teknologi dan keuangan adalah sektor berkinerja terbaik di S&P 500, masing-masing naik setidaknya 6%. Energi menguat lebih dari 4%.
"Stimulus fiskal adalah penangkal yang dapat menjembatani kesenjangan antara apa yang terjadi sebelum virus korona dan apa yang akan terjadi setelah itu," kata Brent Schutte, Kepala Strategi Investasi Northwestern Mutual Wealth Management. "Ini tentu saja tidak dapat menyembuhkan virus itu, tetapi dapat membantu mengatasi beberapa dampak ekonominya."
Senin, Presiden Donald Trump melemparkan gagasan "pemotongan pajak gaji atau bantuan" untuk mengimbangi dampak negatif dari virus korona. Insentif pajak potensial itu terjadi setelah Trump menandatangani paket belanja senilai USD8,3 miliar, pekan lalu.
Namun, pejabat pemerintah mengatakan bahwa Gedung Putih belum akan meluncurkan proposal spesifik untuk menangani perlambatan ekonomi yang disebabkan virus korona. Kemudian,   CNBC   mengetahui bahwa Trump menerapkan tarif pajak gaji 0% untuk sisa tahun ini.
"Kendati kami percaya paket stimulus fiskal akan diungkap, namun waktu dan ruang lingkupnya tetap tidak pasti," kata Ed Mills, analis kebijakan Raymond James, dalam sebuah catatan.
"Ketika ditanya tentang potensi paket fiskal, beberapa pemimpin Partai Republik di Capitol Hill mengisyaratkan mereka percaya tindakan ini terlalu dini dan anggota Kongres dari Partai Demokrat beralasan ada prioritas yang lebih mendesak daripada pemotongan pajak dan berencana untuk memperkenalkan paket mereka sendiri dalam beberapa hari mendatang."
Pasar mengalami aksi jual bersejarah, Senin, dengan Dow dan S&P 500 anjlok masing-masing 7,8% dan 7,6%, keduanya membukukan hari terburuk sejak 2008. Penurunan 2.013 poin bagi Dow juga merupakan pelemahan poin terbesar yang pernah bagi indeks tersebut. (ef)

Sumber : Admin