Pasar Khawatirkan Episentrum Covid-19 di Asia Tenggara, Rupiah Diprediksi Melemah
Thursday, July 22, 2021       09:55 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi melemah hari ini. Pelaku pasar khawatir akan potensi Asia Tenggara menjadi episentrum penyebaran varian delta Covid-19.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (22/7) pukul 09.30 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.512 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 30 poin atau 0,21% dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin (21/7) di level Rp14.542 per dolar AS.
Namun pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan meski nilai tukar rupiah pagi ini menguat,masih berpotensi melemah mengikuti penurunan nilai tukar regional. "Pelaku pasar masih mengkhawatirkan kenaikan kasus covid-19 karena varian delta, dimana Asia Tenggara dianggap menjadi episentrumnya," kata Ariston saat dihubungi Ipotnews, Kamis pagi.
Update data Covid-19 di seluruh dunia per Rabu, (21/7), berdasarkan data  worldometers.info , menunjukkan sudah ada 192.281.116 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Total 174.965.113 di antaranya telah sembuh, sedangkan 4.134.015 lainnya meninggal dunia. Kasus aktif di seluruh dunia tercatat 13.181.988.
Namun demikian, tekanan pelemahan kemungkinan bisa tertahan karena sentimen pasar terhadap aset-aset berisiko terlihat membaik. Pasar saham global menguat. "Ada optimisme pasar terhadap perbaikan kinerja perusahaan," ujar Ariston.
Ariston memprediksi kurs rupiah berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.560, dengan potensi support di kisaran Rp14.520 per dolar AS. (Adhitya)

Sumber : admin