Pasar Khawatirkan Pemulihan dan Kenaikan Pajak Korporasi, Wall Street Terjungkal
Wednesday, September 15, 2021       04:51 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melemah, Selasa, karena ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya kemungkinan kenaikan tarif pajak perusahaan mengurangi sentimen investor dan mendorong aksi jual secara luas meski ada tanda-tanda meredanya inflasi.
Optimisme memudar sepanjang sesi, membalikkan reli awal menyusul laporan indeks harga konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja. Ketiga indeks saham utama Wall Street berakhir di wilayah negatif sebagai pengingat bahwa September adalah bulan yang berat secara historis bagi ekuitas, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (14/9) atau Rabu (15/9) pagi WIB.
Sejauh bulan ini, S&P 500 menyusut hampir 1,8% bahkan ketika indeks acuan tersebut melonjak lebih dari 18% sejak awal tahun.
"Ada kemungkinan pasar siap untuk melewati koreksi yang terlambat," kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi CFRA Research di New York. "Dari perspektif musiman, September cenderung menjadi periode  window dressing  bagi para  fund manager." 
Munculnya varian Delta Covid-19 yang sangat menular mendorong peningkatan sentimen  bearish  terkait pemulihan dari krisis kesehatan global, dan banyak yang sekarang memperkirakan koreksi substansial di pasar saham pada akhir tahun.
"Kami masih berada dalam  corrective mode  yang telah ditekankan sejumlah kalangan selama berbulan-bulan," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio di Kingsview Asset Management, Chicago. "Data ekonomi penting meleset dari perkiraan, dan itu bertepatan dengan lonjakan varian Delta."
Laporan CPI mencatat pembacaan Agustus yang lebih rendah dari konsensus, perlambatan yang mendukung pernyataan Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, bahwa lonjakan inflasi bersifat sementara dan menenangkan kekhawatiran pasar bahwa bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari ekspektasi.
Imbal hasil US Treasury turun karena data tersebut, yang menekan saham keuangan, dan dukungan investor berputar kembali ke sektor  growth  dengan mengorbankan saham  value. 
Kenaikan pajak perusahaan yang sudah diprediksi, menjadi 26,5% dari 21% jika Demokrat menang, semakin dekat dengan paket anggaran USD3,5 triliun Presiden Joe Biden bergerak menuju pengesahan.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 292,06 poin, atau 0,84%, menjadi 34.577,57; S&P 500 kehilangan 25,68 poin, atau 0,57%, menjadi 4.443,05; dan Nasdaq Composite Index berkurang 67,82 poin, atau 0,45%, menjadi 15.037,76.
Semua 11 sektor utama di S&P 500 mengakhiri sesi di teritori merah, dengan energi dan keuangan mengalami penurunan persentase terbesar.
Apple Inc meluncurkan iPhone 13 dan menambahkan fitur baru ke iPad serta  gadget  Apple Watch dalam acara peluncuran produk terbesarnya tahun ini ketika perusahaan tersebut menghadapi peningkatan pengawasan di pengadilan atas praktik bisnisnya. Sahamnya ditutup merosot 1,0% dan merupakan hambatan terberat bagi S&P 500 dan Nasdaq.
Intuit Inc melesat 1,9% setelah pengumuman produsen TurboTax itu bahwa mereka akan mengakuisisi perusahaan pemasaran digital Mailchimp senilai USD12 miliar.
CureVac anjlok 8,0% setelah perusahaan bioteknologi Jerman itu membatalkan kesepakatan manufaktur untuk vaksin eksperimental Covid-19. (ef)

Sumber : Admin