Pasar Khawatirkan Tarif AS untuk Brasil dan Argentina, Tembaga Tertekan
Tuesday, December 03, 2019       15:46 WIB

Ipotnews - Harga tembaga London melemah, Selasa, dengan sebagian besar logam industri kehilangan tenaga, karena tarif baru Amerika terhadap Brasil dan Argentina menghidupkan kembali kekhawatiran perdagangan global.
Presiden Donald Trump mengejutkan pasar dengan menjatuhkan tarif terhadap dua negara Amerika Selatan, Brasil dan Argentina, sementara data pabrik AS yang lemah membayangi data manufaktur yang positif dari China.
Meningkatnya ketegangan perdagangan membebani harga logam industri, kata ANZ dalam sebuah laporan.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,5% menjadi USD5.854 per ton pada pukul 14.12 WIB, demikian laporan  Reuters , di Singapura, Selasa (3/12).
Sementara, kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange melemah 0,3% menjadi 47.080 yuan (USD6.688,55) per ton.
Aktivitas pabrik China menunjukkan tanda-tanda peningkatan yang mengejutkan pada November, dengan pertumbuhan naik ke level tertinggi hampir tiga tahun, menurut survei sektor swasta, Senin, memperkuat data pemerintah yang optimistis, akhir pekan lalu.
Namun, analis tetap khawatir tentang risiko deflasi di sektor tersebut, tidak yakin bahwa yang terburuk sudah berakhir bagi produsen China. Mereka mengatakan sub-indeks dari kedua survei tersebut melukiskan gambaran pemulihan yang tidak merata yang akan sulit bertahan.
Investor di pasar komoditas dan keuangan memperkirakan kesepakatan perdagangan AS-China bakal membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penasihat senior Presiden Donald Trump, Senin, mengatakan perjanjian masih mungkin dilakukan sebelum akhir tahun ini, menambahkan bahwa kesepakatan fase pertama sedang dipersiapkan.
Norsk Hydro, salah satu produsen aluminium terbesar di dunia, berencana mengurangi produksi sebesar 20% di pabrik Slovalco, Slovakia, mengutip pasar yang melemah.
Pasar aluminium yang lemah menyebabkan lonjakan persediaan. Stok LME yang tidak dialokasikan untuk pengiriman mencapai 1.114.650 ton, level tertinggi sejak 22 Februari, data menunjukkan.
Shanghai International Energy Exchange (INE) China bersiap untuk meluncurkan kontrak berjangka tembaga tahun depan yang akan terbuka bagi investor domestik dan asing, menurut dua sumber yang akrab dengan rencana tersebut. (ef)

Sumber : Admin