Pasar Ragukan Kesepakatan Saudi-Rusia, Minyak Anjlok Lebih dari 3 Persen
Friday, April 03, 2020       14:30 WIB

Ipotnews - Harga minyak merosot, Jumat, menjauh dari kenaikan satu hari terbesar di sesi sebelumnya, mencerminkan keraguan pasar tentang pernyataan Presiden Donald Trump yang akan menjadi perantara antara Arab Saudi dan Rusia untuk memangkas produksi.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok 3,2%, atau 97 sen, menjadi USD28,97 per barel pada pukul 13.36 WIB, setelah melonjak 21% pada penutupan Kamis, demikian laporan  Reuters , di Singapura, Jumat (3/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 4,1%, atau USD1,04, menjadi USD24,28 per barel, setelah melonjak 24,7% pada sesi Kamis.
Para analis mengatakan sulit untuk melihat kesepakatan untuk membatalkan perang harga antara Saudi-Rusia tanpa partisipasi dari produsen utama lainnya, atau apakah kesepakatan semacam itu bisa datang cukup cepat dan cukup besar untuk menyeimbangkan pasar dalam menghadapi resesi ekonomi akibat pandemi virus korona.
Trump mengatakan kedua negara itu dapat memangkas produksi sebesar 10 juta hingga 15 juta barel per hari - jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya mewakili 10% hingga 15% dari pasokan global. Trump mengatakan tidak membuat penawaran untuk memangkas  output  AS.
Kamis, Arab Saudi menyerukan pertemuan darurat OPEC dan produsen minyak non- OPEC , dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan yang adil guna menstabilkan pasar minyak.
Analis UBS mengatakan skeptis produsen dapat berkomitmen untuk melakukan pemotongan besar dan memperkirakan harga minyak akan berada di bawah tekanan lagi.
"Bahkan jika kesepakatan dicapai, kami meyakini koordinasi yang diperlukan akan mengarah pada implementasi yang tertunda dan bertahap," kata analis Goldman Sachs.
Baik Riyadh dan Moskow akan mendorong partisipasi negara lain, khususnya Amerika Serikat, kata para analis.
"Sangat sulit untuk melihat pemotongan  output  kelompok OPEC + saat ini setidaknya 10 juta barel per hari - skala pengurangan tersebut akan terlalu banyak bagi kelompok itu untuk ditangani," kata ING dalam catatan penelitian.
Di sisi lain, Washington tidak akan meminta perusahaan minyak domestik AS untuk melakukan pengurangan produksi yang terkoordinasi dan masih menunggu detail dari pemotongan yang direncanakan di Arab Saudi dan Rusia, ungkap pejabat senior pemerintah kepada  Reuters .
Provinsi Alberta di Kanada, rumah bagi cadangan minyak terbesar ketiga di dunia, terbuka untuk bergabung dengan pakta global untuk mengurangi kelebihan minyak mentah.
Dengan memburuknya pandemi virus korona, analis Citi memperkirakan penurunan permintaan minyak global pada kuartal kedua sebesar 18-20%, atau 18 juta hingga 20 juta barel per hari, yang pada gilirannya produksi pengilangan minyak akan menyusut lebih dari 2 juta barel per hari, memicu kenaikan stok sekitar 1 miliar barel selama dua bulan.
Pemotongan yang diusulkan itu setidaknya akan mengurangi tekanan pada kekurangan penyimpanan minyak global, kata para analis. (ef)

Sumber : Admin