Ipotnews - Market saham Eropa melemah pada finis perdagangan akhir pekan ini seiring data aktivitas bisnis zona Eropa lesu di periode Januari setelah penerapan lockdown ketat guna mengendalikan pandemi corona. Aktivitas bisnis banyak yang berhenti akibat penerapan lockdown tersebut.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 turun 0,6 persen, tetapi naik tipis 0,2 persen secara mingguan, Penguatan mingguan market Erpa ini didorong oleh ekspektasi stimulus besar-besaran AS di bawah Presiden Joe Biden.
Di bursa saham Jerman, Indeks DAX melemah 0,24 persen ke level 13.873. Indeks CAC di pasar saham Paris melemah 0,56 persen ke arah 5.559 dan Indeks FTSE (Inggris) ke zona merah, turun 0,30 persen ke level 6.695.
Indeks harga saham sektor bidang tours and travel melorot 2,5 persen, turun terburuk di tengah kekhawatiran pembatasan perjalanan di Eropa. Sektor lain yang sensitif terhadap perekonomian seperti bank, migas serta mining merosot lebih dari 1 persen.
IHS Markit's flash composite Purchasing Mangers 'Index (PMI) zona euro turun lebih jauh di bawah angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi. Indeks tersebut berada di level 47,5 pada periode Januari turun dari posisi 49,1 pada Desember.
Industri jasa yang dominan di zona Eropa terpukul keras. Hotel dan tempat hiburan terpaksa ditutup. Tetapi manufaktur tetap kuat karena sebagian besar pabrik tetap buka.
Penyegelan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit, langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bank sentral dan pemerintah, dan harapan bahwa vaksin COVID-19 akan memacu rebound ekonomi yang lebih cepat mendorong Stoxx 600 ke level tertinggi hampir 11 bulan minggu ini.
"Ada diskusi yang cukup besar di pasar mengenai apakah konsensus itu terlalu bullish, atau jika kita perlu mundur," kata Graham Secker, kepala strategi di Morgan Stanley.
"Saya pikir ini lebih tentang fakta pasar telah berjalan kuat selama beberapa bulan terakhir. Mungkin itu memberi orang alasan untuk mengambil untung."Meskipun narasi jangka panjangnya utuh, pasar cenderung memberikan keuntungan ragu-ragu."
Sebuah survei Bank Sentral Eropa menunjukkan ekonomi zona euro kemungkinan akan pulih tahun ini - tetapi pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan hanya beberapa bulan lalu - sebelum bangkit pada tahun 2022.
Harga saham Lufthansa (Jerman), Air France dan IAG (pemilik British Airways), melemah antara 2,5 persen dan 3,4 persen. Sementara saham TUI (sektor tour and travel) anjlok 17,2 persen setelah Uni Eropa mengusulkan untuk memberi label hotspot infeksi COVID-19 sebagai zona "merah tua".
Wisatawan dari daerah tersebut harus mengikuti tes sebelum keberangkatan dan menjalani karantina.
Indeks FTSE 100 (Inggris) melorot dan saham midcap turun 1,0 persen setelah penjualan ritel Inggris menandai akhir yang lemah untuk tahun terburuk mereka pada bulan Desember. Sementara aktivitas bisnis berkontraksi tajam di bulan terakhir tersebut.
Market saham Italia turun 1,5 persen setelah partai-partai penguasa utama negara itu menandai pemilihan umum sebagai satu-satunya jalan keluar dari kebuntuan politik jika Perdana Menteri Giuseppe Conte gagal mendapatkan mayoritas parlemen setelah lolos dari mosi percaya minggu ini.
Saham Siemens AG (Jerman) melonjak 7,3 persen karena rilis kinerja permulaan (pre result) di kuartal I lebih kuat dari ekspektasi.
Volkswagen menguat 1,9 persen karena penjualan mobil premium di China tercatat rebound dan ekspor di kuartal keempat yang lebih kuat membantu mempertahankannya dalam kegelapan tahun lalu, meskipun keuntungannya hampir setengahnya karena terdampak pandemi.
(reuters/mk)

Sumber : admin