Pasar Surat Utang Asia Melambung, Korporasi Amankan Pendanaan Bisnis dan Pelunasan Utang
Wednesday, January 13, 2021       14:47 WIB

Ipotnews - Mengawali tahun ini pasar surat utang Asia melambung tinggi dipicu oleh aliran arus dana global yang ke kawasan tersebut. Sejumlah perusahan berusaha mengamankan pendanaan untuk bisnisnya, dibayangi tumpukan rekor utang yang harus dilunasi.
Data Refinitiv menunjukkan, pada pekan pertama Januari lalu, lebih dari USD22,8 miliar dana global yang terkumpul dalam bentuk kredit, mencatatkan rekor perdagangan pekan pertama di Asia. Jumlah tersebut sedikit di atas dana yang dikumpulkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar USD22,5 miliar.
Sementara itu, nilai utang yang akan jatuh tempo hingga akhir tahun ini juga mencatatkan rekor baru, senilai USD283,3 miliar.
Reuters melaporkan, pada saat yang sama pasar surat utang AS juga memanas. Para bankir Asia mengatakan serbuan 37 kesepakatan tahun ini benar-benar menimbulkankesibukankarena emiten ingin segera eksekusi. Sementara itu, investor yang memiliki alokasi ekstra untuk surat utang kawasan, memiliki dana tunai yang perlu segera dialirkan.
"Saya belum melihat awal yang kuat seperti ini dalam 10 tahun terakhir," kata Vishal Goenka, kepala penjualan kredit Asia-Pasifik untuk klien institusional di Deutsche Bank, Singapura. Pekan lalu, ia terlibat dalam 14 kesepakatan utang dengan imbal hasil tinggi.
Menurutnya, investor mulai dari pengelola aset global hingga bank swasta regional beralih menjadi pembeli. "Karena lebih banyak likuiditas, lebih banyak emisi dapat dieksekusi. Kami mendapatkan pesanan dari berbagai macam investor," imbuh Goenka, seperti dikutip Reuter, Rabu (13/1).
Perusahaan-perusahaan investasi besar, termasuk Fidelity dan divisi riset Blackrock, banyak merekomendasikan surat utang korporasi Asia, yang memberikan imbal hasil lebih baik dibanding surat utang berisiko Eropa dan Amerika.
Peluncuran vaksin COVID-19 juga telah mendukung aliran investasi ke  emerging market.  Indonesia berhasil mengamankan rekor kupon terendah pada pekan lalu sebesar USD4,2 miliar dalam bentuk obligasi dolar dan euro berjangka panjang.
Para bankir berharap, penawaran dan permintaan dapat bertahan. Menurut Dialogic, sepanjang pekan ini telah terkumpul dana sebanyak USD6,3 miliar. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih jauh dari USD24,5 miliar surat utang yang dijual di Asia selama pekan kedua tahun 2020.
"Tahun 2021 akan mengalami peningkatan M&A [ merger&acquisition ] korporasi dan  private-equity , sehingga meningkatkan akuisisi yang didanai dengan utang, memicu lebih banyak permintaan untuk pinjaman dan obligasi," kata Rahul Patkar, kepala Debt Capital Markets untuk Asia ex-Jepang di Goldman Sachs.
"Kami ekspektasikan peningkatan minat terhadap aset berisiko dari korporasi yang kaya dana tunai dan memiliki akses ke pasar modal, dan  private equity buyers , yang memiliki amunisi dalam jumlah besar," Patkar menambahkan.
Faktor lain yang mendorong kuatnya penjualan surat utang adalah kebutuhan untuk pembiayaan kembali.
Meskipun awal tahun ini masih terlalu dini untuk menempatkan terlalu banyak beban pada pekan pertama, tumpukan utang yang akan jatuh tempo dan indera para bendahara korporasi untuk memanfaatkan pasar yang sedang panas mendorong tingginya antrean masuk ke pasar utang.
"Ini adalah situasi di mana sebagian besar perusahaan ingin melakukan pendanaan kembali utang-utang mereka setidaknya tiga hingga enam bulan sebelum jatuh tempo, karena itu sudah menjadi salah satu kewajiban mereka tahun ini," kata Amy Tan,  head of debt capital markets' origination  Asia kecuali Jepang, di JPMorgan.
Meningkatnya kasus virus korona, kerapuhan pemulihan ekonomi, dan ketegangan China-AS yang membara - menyusul larangan investasi pada puluhan perusahaan China - juga telah membuat beberapa pelaku pasar untuk menimbun dana saat pasar bergairah. (Reuters).

Sumber : Admin

berita terbaru
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:24 WIB
UNTR - 1Q24 result: beat on stronger volume
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:19 WIB
Hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa April 2024 SSMS
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MKPI
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:16 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MPOW
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PGEO
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:13 WIB
Hasil RUPS Tahunan April 2024 NIKL
Tuesday, Apr 30, 2024 - 09:07 WIB
Hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa April 2024 TPMA