Pefindo Beri Peringkat idA+ dengan Outlook Stabil untuk MEDC
Wednesday, January 13, 2021       16:52 WIB

Ipotnews - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi peringkat idA+ untuk PT Medco Energi Internasional Tbk () beserta Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018-2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2016-2017 yang berlaku selama kurun 11 Januari 2021-1 Januari 2022.
"Kami merevisi prospek peringkat menjadi "stabil" dari sebelumnya "negatif", seiring dengan tren pemulihan harga komoditas, khususnya minyak dan gas setelah mengalami penurunan tajam di Kuartal II-2020 pada awal pandemi Covid-19," kata analis Pefindo, Niken Indriarsih, Rabu (13/1).
Menurutnya, Pefindo menilai bahwa tren kenaikan harga komoditas tersebut bisa meningkatkan proyeksi EBITDA dan menguatkan struktur permodalan maupun proteksi arus kas . Beberapa insiatif dalam mengantisipasi dampak pandemi Covid-19, berhasil menurunkan tingkat utang dengan profitabilitas yang relatif stabil.
"Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat, jika dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya dalam upaya memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan," papar Niken.
Dia menambahkan, peringkat mencerminkan aset perseroan yang terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas yang baik dan manajemen operasional yang baik. "Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perseroan yang moderat, proteksi arus kas yang moderat dan risiko-risiko terkait sektor komoditas," ucapnya.
Niken menyebutkan, peringkat bisa dinaikkan jika memperbaiki secara signifikan struktur permodalan yang direfleksikan melalui rasio utang terhadap EBITDA lebih rendah dari 3,5x secara berkelanjutan. Kenaikan peringkat itu juga harus didukung oleh rencana pengurangan utang dan potensi profitabilitas yang membaik melalui usaha-usaha efisiensi dan adanya ekspektasi harga komoditas yang membaik.
Namun peringkat juga bisa diturunkan, jika perseroan tidak berhasil melaksanakan aksi dan inisiatif korporat dan/atau perusahaan menarik pinjaman lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi profil bisnis yang lebih kuat.
"Peringkat juga dapat berada dalam tekanan, jika harga komoditas menurun secara signifikan dan berkepanjangan, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas ," ucap Niken. (Budi)

Sumber : Admin