Pelemahan Yield Amerika Imbangi Apresiasi Dolar, Emas Berkilau Kembali
Friday, July 23, 2021       04:37 WIB

Ipotnews - Emas bergerak lebih tinggi, Kamis, karena saham dan imbal hasil obligasi Amerika melemah untuk mengimbangi penguatan dolar dan mengembalikan daya tarik logam kuning sebagai aset  safe-haven. 
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi USD1.804,45 per ounce pada pukul 24.33 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (22/7) atau Jumat (23/7) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,1% menjadi USD1.805,40 per ounce.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun mundur setelah mencapai level tertinggi hampir satu pekan dan saham memangkas kenaikan di awal sesi karena sentimen risiko dibatasi oleh data yang menunjukkan klaim pengangguran Amerika melesat ke level tertinggi dua bulan, menyalurkan beberapa  capital inflow  menuju emas.
"Suku bunga riil sangat negatif, yang menunjukkan inflasi sedang memanas, dan tidak ada kemungkinan Federal Reserve dapat membuat suku bunga riil positif dalam jangka pendek, sehingga kita mendapati banyak kalangan yang menyadari bahwa kita perlu memiliki emas," kata Michael Matousek, Kepala Trader di US Global Investors.
Emas juga mendapatkan dukungan dari janji Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah lebih lama lagi.
"Baik The Fed dan ECB cukup sinkron dalam memberikan lingkungan suku bunga yang lebih rendah lebih lama, dan itu akan positif bagi emas dalam jangka panjang," kata Edward Moya, analis OANDA.
Pertemuan kebijakan The Fed pekan depan mengikuti komentar dari Chairman Jerome Powell yang menyebutkan bahwa bank sentral akan tetap akomodatif meski terjadi lonjakan inflasi baru-baru ini.
Di tempat lain, perak naik 0,3% menjadi USD25,29 per ounce, paladium melambung 1,9% menjadi USD2.704,01 per ounce dan platinum meningkat 0,8% menjadi USD1.088,43 per ounce. (ef)

Sumber : Admin