Pelemahan 200 Emiten Hambat Pergerakan IHSG Sesi Siang
Wednesday, May 22, 2019       13:01 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) kembali melanjutkan tren negatifnya hari ini. Dibuka melemah 5.948, pada rehat perdagangan sesi I (Rabu, 22/5), IHSG terkoreksi 0,32 persen menjadi 5.932. Meski sempat rebound di level tertinggi 5.966 namun IHSG kembali jatuh. Level terendah IHSG yaitu 5.918 sepanjang perdagangan hari ini.
Dimungkinkan melemahnya IHSG ini berkaitan dengan aksi penolakan para pendukung atau demonstran atas hasil pemilihan umum (Pemilu) yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilu Umum (KPU). Sebanyak 200 emiten mendorong pelemahan IHSG , 148 emiten menahan laju pelemahan dan 145 emiten stagnan.
Seluruh sektor juga tercatat mengalami pelemahan dengan dipimpin oleh sektor perkebunan yang melemah 0,91 persen menjadi 1.354, konsumer melemah 0,75 persen menjadi 2.352, manufaktur melemah 0,70 persen mnejadi 1.432, aneka industri melemah 0,67 persen menjadi 1.213 dan properti melemah 0,63 persen menjadi 438.
Dilanjutkan sektor industri dasar melemah 0,57 persen menjadi 708, pertambangan melemah 0,22 persen menjadi 1.621, keuangan melemah 0,06 persen ke level 1.193, infrastruktur melemah 0,07 persen menajdi 1.080 dan sektor perdagangan melemah 0,05 persen menjadi 789.
Adapun saham yang teraktif hingga rehat siang ini adalah dengan mencatatkan nilai transaksi Rp120,67 miliar, Rp61,04 miliar, Rp39,88 miliar, Rp34,33 miliar, dan Rp22,94 miliar. Sementara itu barisan saham yang terkuat versi Kompas100 adalah (2,74 persen), (1,97 persen), (1,75 persen), (1,51 persen), da (1,42 persen).
Sementara itu emiten yang stagnan diantaranya adalah , , , da . Kemudian untuk emiten yang terkoreksi paling dalam adalah (-4,90 persen), (-3,57 persen), (-3,20 persen), EEXCL (-3 persen), dan (-2,93 persen).
Dari market statistik, investor asing dominan membeli saham yang diperdagangankan dengan nilai (nett buy) sebesar Rp814,21 miliar atau setara 10,69 juta lot. Adapun saham yang paling banyak diborong mereka adalah senilai Rp120,7 miliar setara 16,5 juta lembar saham, Rp61 miliar sebanyak 2,2 juta lembar saham dan Rp64,7 miliar setara 9,3 juta lembar saham.
(Marjudin)

Sumber : admin