Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.480 per dolar AS pada Rabu (14/7) sore. Posisi ini melemah 17 poin atau 0,11 persen dari Rp14.463 per dolar AS pada Selasa (13/7).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.493 per dolar AS atau melemah dari Rp14.486 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia. Mulai dari peso Filipina melemah 0,61 persen, won Korea Selatan minus 0,28 persen, ringgit Malaysia minus 0,21 persen, dan rupee India minus 0,16 persen.
Lalu, baht Thailand minus 0,1 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, yuan China minus 0,03 persen, hingga dolar Hong Kong minus 0,02 persen. Hanya yen Jepang yang menguat 0,13 persen.
Sedangkan mayoritas mata uang utama negara maju menguat dari dolar AS. Rubel Rusia menguat 0,28 persen, poundsterling Inggris 0,25 persen, dan euro Eropa 0,07 persen.
Dolar Kanada menjadi satu-satunya yang stagnan. Sisanya, dolar Australia melemah 0,09 persen dan franc Swiss minus 0,04 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena tertekan penguatan dolar AS. Mata uang negeri Paman Sam menguat berkat kabar inflasi mencapai 5,4 persen.
Hal ini membuat ekspektasi pasar kembali naik terhadap perubahan kebijakan moneter AS, The Federal Reserves (The Fed).
"Namun Powell (Gubernur The Fed) masih bersikeras inflasi lebih tinggi hanya fenomena sementara," ungkap Ibrahim.
Sedangkan di dalam negeri, rupiah juga tertekan jumlah kasus covid-19 masih tinggi. Terakhir, jumlah penambahan kasus mencapai 47 ribu dalam sehari.

Sumber : CNNINDONESIA.COM