Penurunan Harga Batubara Seret Kinerja Bisnis INDY di Semester I-2019
Wednesday, July 31, 2019       16:25 WIB

Ipotnews - PT Indika Energy Tbk () mencatatkan penurunan kinerja keuangan semester I-2019. Pada periode tersebut pendapatan perseroan tercatat sebesar USD1.380,4 juta, turun 4,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD1.447,2 juta.
Arsjad Rasjid selaku Direktur Utama Indika Energy mengatakan, faktor utama yang memicu penurunan pendapatan adalah menurunnya pendapatan PT Kideco Jaya Agung (Kideco), sebesar USD810 juta pada semester I-2019. Pada semester I-2018 Kideco mencatatkan pendapatan sebesar USD938,8 juta.
"Kinerja semester I- 2019 mencerminkan fokus kami terhadap optimalisasi kinerja di tengah kondisi pasar batubara saat ini dan tekanan perekonomian global," tutur Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Rabu (31/7).
Melemahnya harga batubara disebut menjadi faktor utama anjloknya penerimaan penjualan. Sementara itu volume penjualan batubara Perseroan, melalui Kideco dan PT Multi Tambangjaya Utama (), meningkat 556 ribu ton.
"Tren penurunan harga batubara yang terjadi sejak tahun lalu berdampak pada laporan keuangan perusahaan. Kami senantiasa fokus mempertahanan efisiensi produksi, mengendalikan biaya operasional, dan mengoptimalkan sinergi di antara unit-unit bisnis Perusahaan," tambah Arsjad.
Selama periode Januari hingga Juni 2019, Kideco menjual 17,5 juta ton batubara, atau meningkat 200 ribu ton dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan menjual 764 ribu ton batubara meningkat 356 ribu ton dibanding semester I tahun 2018.
Sementara itu laba kotor perseroan pada semester I-2019 turun 37,7 persen menjadi USD235,4 juta dibanding USD377,7 juta pada semester I-2018. Laba usaha juga turun menjadi USD163,7 juta dibanding USD312,1 juta di semester I2018.
Sedangkan laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama meningkat 36,7 persen menjadi USD15 juta. Perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD12,7 juta. Namun laba inti perusahaan turun menjadi USD56,4 juta jika dibandingkan pada semester I 2018 sebesar USD112,4 juta. (Marjudin)

Sumber : Admin

berita terbaru