Penurunan Mata Uang Emerging Market Berlanjut ke Level Terendah 2024
Tuesday, April 16, 2024       09:48 WIB

Ipotnews - Mata uang negara-negara berkembang jatuh ke titik terendah baru tahun ini karena dolar melanjutkan keperkasaannya. Penguatan dolar memasuki hari kelima, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Data ekonomi AS yang kuatjuga meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda penurunan suku bunga, menekan mata uang  emerging market .
Laman Bloomberg, Selasa (16/4)melaporkan, indeks Mata Uang EM MSCI turun 0,2% pada pagi ini ke level terendah sejak Desember tahun lalu. Nilai tukar dolar AS mendapat dorongan ekstra, setelah China menurunkan nilai tukar referensi harian yuan setelah tekanan dolar yang berkelanjutan.
Permintaan terhadap  greenback  sebagai  safe haven  juga meningkat setelah serangan Iran terhadap Israel yang mendorong konflik antara kedua negara ke fase baru yang berbahaya.
"Percampuran situasi geopolitik yang tidak diinginkan, suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, serta volatilitas dalam yuan dan yen dapat terus melemahkan sentimen terhadap mata uang Asia selain Jepang," kata Christopher Wong, ahli strategi mata uang di Oversea-Chinese Banking Corp. di Singapura.
Menurutnya, data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan telah mengurangi spekulasi penurunan suku bunga The Fed, menunjukkan bahwa perjuangan melawan kekuatan dolar tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Hal ini menyebabkan peningkatan intervensi mata uang di negara-negara berkembang, terutama Asia, karena penguatan dolar memberikan tekanan pada para pejabat untuk bertindak.
Sementara itu, pelemahan apa pun pada mata uang China dapat menimbulkan dampak yang sangat besar karena mata uang tersebut dipandang sebagai jangkar bagi negara-negara lain di kawasan Asia.
Yang paling terancam adalah mata uang negara-negara tetangga di Asia seperti Korea Selatan dan Thailand, di mana China merupakan mitra dagang nomor satu. Pelemahan yuan secara tiba-tiba kemungkinan mempunyai dampak yang lebih luas.
Indeks MSCI EM telah jatuh 1,8% tahun ini. (Bloomberg)


Sumber : Admin