Peringatan Nvidia Hambat Reli Market, S&P 500 dan Nasdaq Tersungkur
Tuesday, August 09, 2022       04:44 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berjuang untuk mempertahankan posisinya, Senin, menyusul kenaikan mingguan ketiga berturut-turut S&P 500, karena kekhawatiran permintaan untuk industri semikonduktor membebani emiten teknologi.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melemah 0,12% atau 5,13 poin menjadi 4.140,06, demikian laporan   CNBC  dan  Reuters,  di New York, Senin (8/8) atau Selasa (9/8) pagi WIB.
Sementara itu, Nasdaq Composite Index turun 0,10% atau 13,10 poin menjadi 12.644,46. Sedangkan Dow Jones Industrial Average mempertahankan kenaikan 29,07 poin atau 0,09% menjadi ditutup pada posisi 32.832,54.
Nvidia mengumumkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal kedua, memberikan tekanan pada saham semikonduktor. Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal kedua melorot 19% dari kuartal sebelumnya menjadi sekitar USD6,7 miliar, karena pelemahan dalam  game. 
Saham raksasa  chip  itu anjlok lebih dari 6%, dan saingannya seperti AMD dan Broadcom juga berada di bawah tekanan.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor menyusut 1,6%, sementara saham  value  naik 0,1% melampaui penurunan sektor  growth  0,4%.
Beberapa saham terkait  clean energy  menguat setelah Senat meloloskan Inflation Reduction Act. Langkah itu mencakup miliaran dolar yang ditujukan untuk mengatasi perubahan iklim. DPR diperkirakan meloloskan langkah itu pekan ini.
Disney adalah saham teratas di Dow, melesat lebih dari 2%.
Pergerakan Senin mengikuti kenaikan mingguan untuk S&P 500 dan Nasdaq Composite karena laporan ketenagakerjaan bulanan yang sangat kuat meredakan beberapa kekhawatiran resesi. Pasar tenaga kerja yang tangguh juga mengisyaratkan bahwa ekonomi dapat menahan lebih banyak kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.
Pembacaan terbaru untuk indeks harga konsumen (IHK), yang dijadwalkan rilis Rabu, akan memberi investor lebih banyak klarifikasi tentang langkah bank sentral selanjutnya pada pertemuan kebijakan September.
"Data IHK akan membantu untuk mengkonfirmasi apakah upaya pengetatan The Fed berhasil mulai menjinakkan inflasi atau apakah pengetatan The Fed lanjutan diperlukan," kata Robert Schein, Chief Investment Officer Blanke Schein Wealth Management.
S&P 500 bangkit kembali 14% dari posisi terendah pertengahan Juni. Tetapi tanda-tanda inflasi yang terlalu panas dapat memperkuat kasus The Fed untuk pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
Anthony Saglimbene, Chief Market Strategist Ameriprise di Troy, Michigan, mengatakan pasar akan mundur pada beberapa titik karena trader menguji rebound baru-baru ini.
"Mungkin kita bisa mendapatkan sedikit lebih tinggi pada akhir tahun, tetapi itu jika semuanya berjalan dengan sempurna," kata Saglimbene, menambahkan bahwa survei sentimen konsumen awal Universitas Michigan untuk Agustus, dirilis Jumat, juga akan diawasi dengan ketat.
"Itu adalah tarik menarik antara kumpulan data yang menceritakan kisah tentang, 'Hei, apakah kita akan berubah menjadi resesi atau menghindarinya?'"
Suku bunga berjangka Amerika Serikat memperkirakan peluang 67,5% untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya, yakni September, naik dari sekitar 41% sebelum data pasar tenaga kerja mengalahkan ekspektasi pasar.
Tesla menguat 0,8% setelah pabrikan mobil listrik itu menandatangani kontrak senilai sekitar USD5 miliar untuk membeli bahan baku baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia, menurut laporan   CNBC . 
Saham otomotif melonjak setelah merespons keputusan Senat AS yang meloloskan RUU untuk memerangi perubahan iklim, yang menciptakan kredit pajak USD4.000 bagi kendaraan listrik bekas dan menyediakan dana miliaran untuk produksi mereka.
Rivian Automotive Inc melesat 6,78%, Ford Motor Co meningkat 3,14%, General Motors Co melambung 4,16% dan Lordstown Motors Corp melejit 3,17%.
Signify Health Inc meroket 11,0% karena laporan media bahwa CVS Health Corp ingin membeli perusahaan teknologi kesehatan tersebut.
Palantir Technologies Inc anjlok 14,2% setelah perusahaan perangkat lunak analitik data itu menurunkan perkiraan pendapatan tahunannya karena waktu beberapa kontrak besar pemerintah tetap tidak pasti.
Tyson Foods Inc merosot 8,4% setelah meleset dari ekspektasi laba kuartalan. (ef)

Sumber : Admin