Perkuat Modal, MPPA Bakal Rilis Rights Issue
Wednesday, September 15, 2021       15:29 WIB

Ipotnews - Demi memperkuat modal kerjanya, PT Matahari Putra Prima Tbk () telah menyiapkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Adapun, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 September 2021 lalu, pemegang saham menyetujui rencana melakukan rights issue. Perseroan akan melepas 1,175 miliar saham dengan nilai nominal Rp50.
Mengutip keterbukaan informasi sebelumnya, pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas saham baru dapat terdilusi sebesar maksimum 13,5 persen. Selain itu, RUPSLB menyetujui peningkatan modal dasar menjadi Rp1,5 triliun yang terdiri atas 30 miliar saham dari semula Rp540 miliar atas 10,8 miliar saham.
Seperti diketahui pada perdagangan Rabu (15/9) pukul 10.30 WIB, saham naik 2,6 persen atau 25 poin menjadi Rp985. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp7,42 triliun dengan valuasi PER -22,15 kali. Sepanjang 2021, saham melesat 838,1 persen.
menilai pada kuartal IV/2021 kinerjanya akan meningkat seiring tren perbaikan bisnis ritel setelah relaksasi level PPKM dilakukan pemerintah.
Menurut Corporate Secretary , Danny Kojongian, prospek ritel sampai dengan penghujung tahun 2021 diharapkan akan mendapatkan tren perbaikan yang positif. "Hal ini seiring dengan tingkat kasus Covid yang semakin menurun, penerapan PPKM di berbagai wilayah yang juga sudah mulai turun tingkatnya dan diharapkan akan semakin menurun Level PPKM -nya ke depan," jelasnya seperti dikutip  Bisnis , Jumat (10/9).
Apalagi, pusat perbelanjaan seperti shopping malls juga sudah mulai buka dengan protokol kesehatan ketat dan aplikasi PeduliLindungi sehingga akan semakin banyak konsumen untuk dapat berbelanja langsung.
juga menyampaikan bahwa transformasi perseroan menjadi bisnis offline to online (O2O) mampu membawa perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif di kuartal kedua 2021.
Sebagai informasi, pada semester I/2021 ini, telah mencatatkan penjualan kotor lebih dari Rp2 triliun atau tumbuh 16,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, penjualan online perseroan pun disebutkan tumbuh 21,3 persen jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2020. Menurut data NielsenIQ, market share terus tumbuh dan mencapai 24,1 persen di pasar supermarket dan hypermarket. (winardi)

Sumber : Admin