Permintaan China Meningkat, Tembaga London Terangkat
Tuesday, September 15, 2020       04:35 WIB

Ipotnews - Harga tembaga naik, Senin, karena kuatnya permintaan di konsumen terbesar China, persediaan yang rendah secara historis di gudang LME serta depresiasi dolar mendorong sentimen dan memicu aksi beli.
Harga patokan tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 0,8% menjadi USD6.790 per ton pada pukul 23.01 WIB, demikian laporan  Reuters,  di London, Senin (14/9).
Harga logam yang digunakan secara luas dalam industri kelistrikan dan konstruksi itu sebelumnya menyentuh USD6.792,5 per ton, tidak jauh dari level tertinggi 26 bulan USD6.830 yang dicapai pada awal September.
"China dengan cepat pulih kembali, sebagian karena semua stimulus tersebut. Ketika pabrik dimulai kembali, terjadi banyak  restocking,  yang membantu pengetatan pasar," kata analis SP Angel, John Meyer. "Tembaga meninggalkan gudang dengan sangat cepat."
Keyakinan pada permintaan China diperkuat oleh langkah perbankan yang memberikan lebih banyak kredit baru pada Agustus ketimbang ekspektasi.
Petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan permintaan China akan datang dari data produksi industri dan investasi perkotaan periode Agustus yang akan dirilis Selasa.
Di sisi lain, depresiasi dolar membuat logam yang dihargakan dalam  greenback  itu lebih murah bagi pemegang mata uang lain, yang dapat meningkatkan permintaan. Ini juga mendongkrak biaya bagi penambang dalam mata uang lain, sehingga harga yang lebih tinggi diperlukan untuk melindungi margin.
Stok tembaga di gudang yang disetujui LME, mencapai 74.875 ton, berada di level terendah sejak 2005, ketika kenaikan harga komoditas tersebut melonjak, dipicu oleh akselerasi permintaan China.
Juga memicu kekhawatiran tentang pasokan di LME adalah kepemilikan waran yang besar dan waran yang dibatalkan--logam yang dialokasikan untuk pengiriman sehingga tidak lagi tersedia untuk pasar--lebih dari 50% dari totalnya.
Harga logam dasar lainnya di kompleks LME juga menguat. Aluminium melesat 1,5% menjadi USD1.802 per ton, seng naik 0,2% menjadi USD2.477 per ton, timbal melonjak 1,7% menjadi USD1.922,5 per ton, timah bertambah 0,3% menjadi USD18.165 per ton dan nikel meningkat 1,2% menjadi USD15.280 per ton. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA