Perusahaan Ritel Grup Salim Ini Bertumbuh, Berikut Strategi Bisnisnya
Thursday, June 20, 2019       10:56 WIB

JAKARTA - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk () membukukan pertumbuhan kinerja keuangan yang baik berkat sinergi bisnis dengan entitas asosiasi, yaitu PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (), PT Fastfood Indonesia Tbk (), serta induk dari entitas anak, yaitu PT Mega Akses Persada (MAP/FiberStar).
Sepanjang 2018, Indoritel yang merupakan perusahaan milik Grup Salim, membukukan kenaikan pendapatan sebesar 130,25% menjadi Rp 129,79 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 56,37 miliar. Pertumbuhan kinerja ini tidak lepas dari strategi perseroan yang fokus pada investasi di Indomaret, Fast Food Indonesia, Nippon Indosari, serta pengembangan investasi pada MAP.
"Ini merupakan strategi perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan Indoritel, dengan memaksimalkan hasil investasi pada entitas asosiasi dan memperkuat pertumbuhan entitas anak. Dengan demikian akan memperkuat model bisnis yang kami miliki," kata Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo di Jakarta, Rabu (19/6).
Dia menegaskan, langkah strategis perseroan dalam berinvestasi pada entitas asosiasi dan entitas anak tidak lepas dari fokus pengembangan bisnis Indoritel pada industri yang lekat pada kebutuhan dan konsumsi sehari-hari masyarakat.
Solidnya pendapatan dari entitas asosiasi membuat laba tahun berjalan Indoritel pada 2018 tumbuh 65,62% menjadi Rp 282,86 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 170,80 miliar.
Entitas Anak
Mega Akses Persada adalah entitas anak dengan kepemilikan saham baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar 98,09%. MAP merupakan perusahaan penyedia jaringan serat optik baik untuk kebutuhan pelanggan korporat maupun pelanggan rumah.
Melalui pengembangan merek produk FiberStar, MAP membangun jaringan berbasis teknologi Fiber to the x ( home, building, node, cabinet, dan lainnya) yang mampu memberikan layanan internet atau data dengan kecepatan tinggi, dapat diandalkan dan efisien.
Melanjutkan gelaran jaringan serat optik, tahun ini, MAP terus melakukan ekspansi jaringan untuk memberikan cakupan layanan yang lebih luas. Panjang serat optik pada akhir 2018 mencapai 12.504 km, meningkat 7.386 km atau 144,31% dibandingkan panjang serat optik di akhir tahun 2017 yang mencapai 5.118 km. Demikian pula dengan jangkauan kota dengan peningkatan sebesar 14 kota atau naik 17,95%, yaitu dari 78 kota/kabupaten di 11 provinsi pada akhir tahun 2017 menjadi 92 kota/kabupaten yang terdapat di 14 provinsi pada akhir tahun 2018.
Entitas Asosiasi
Indomarco Prismatama (Indomaret) merupakan salah satu operator minimarket terbesar di Indonesia. Indomaret membuka toko pertamanya pada 1988 di Ancol, Jakarta, dengan nama Indomart, yang berfokus untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari
Pada 2018, Indomaret membukukan pendapatan sebesar Rp 70,38 triliun atau tumbuh 11,49% dibandingkan pencapaian tahun 2017 sebesar Rp 63,12 triliun. Adapun total aset hingga akhir 2018 mencapai Rp23,89 triliun. Saat ini, Indoritel memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 40% pada PT Indomarco Prismatama.
Selanjutnya Fast Food Indonesia, pemegang hak untuk memiliki dan mengoperasikan restoran waralaba KFC di Indonesia. Sebagai pemegang waralaba KFC satu-satunya di Indonesia, Fast Food menjadi pengelola jaringan restoran cepat saji yang terbesar dan terpopuler di Indonesia.
Pada 2018, Fast Food membukukan pendapatan sebesar Rp 6,02 triliun, bertumbuh 13,46% ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp 5,3 triliun. Saat ini, Indoritel tercatat sebagai pemegang saham Fast Food dengan porsi sebesar 35,84%.
Sementara itu, Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan roti pertama dan terbesar di segmen produksi massal di Indonesia. Nippon Indosari terus memperluas fasilitas produksi dan cakupan geografisnya. Saat ini, perseroan mengoperasikan 11 pabrik yang tersebar di Indonesia dan 1 pabrik di Filipina.
Selama 2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,77 triliun atau bertumbuh sebesar 11,08% dibandingkan 2017 sebesar Rp 2,5 triliun. Adapun porsi kepemilikan Indoritel pada Nippon Indosari sebanyak 25,77%.

Sumber : INVESTOR DAILY

berita terbaru
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PEVE, Jual
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PYFA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:40 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ENRG, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:35 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham KEEN, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:03 WIB
Indonesia Market Summary (03/05/2024)