Profitabilitas BNI Dinilai Memuaskan, Saham Ditargetkan Segini
Thursday, September 12, 2024       20:13 WIB

JAKARTA, Investor.id- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI/BBNI) mencatatkan peningkatan laba bersih ( bank only ) sebesar 3,2% menjadi Rp 12,5 triliun per Juli 2024. Peningkatan laba ini didorong oleh rendahnya biaya kredit dan kuatnya pendapatan non-bunga, yang berhasil mengimbangi kenaikan beban bunga.
Secara keseluruhan, profitabilitas BNI dinilai memuaskan. Net interest margin (NIM) mencapai 4,6% pada Juli, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah bulanan bank ini. Dalam risetnya, Analis MNC Sekuritas Victoria Venny menyebutkan, pertumbuhan kredit BNI selama tujuh bulan 2024 mencapai 11,1%, melebihi target perusahaan dan ekspektasi pasar.
Pertumbuhan kredit yang kuat ini memicu optimisme penyaluran kredit sepanjang tahun bisa meningkat sebesar 10-12%. Pertumbuhan kredit diproyeksikan terutama berasal dari segmen korporasi dan konsumer.
Per Juli 2024, segmen korporasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi, dengan peningkatan sebesar 19% secara tahunan (YoY) dan 8% secara kuartalan di semester I-2024. Segmen konsumer juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 15% dan 4% secara kuartalan.
"Dari perspektif sektoral, BNI terus mempertahankan pendekatan yang hati-hati dalam memberikan pinjaman ke sektor-sektor seperti tekstil, real estat komersial, dan komoditas, sambil secara strategis memperluas eksposur ke sektor energi terbarukan," jelas Victoria Venny dalam risetnya, dikutip Kamis (12/9/2024).
Selain pertumbuhan kredit yang melebihi ekspektasi, dia menuturkan, kualitas aset BNI terus membaik pada kuartal II-2024. Loan at risk (LAR) tercatat sebesar 12,3% pada semester I-2024, dengan perbaikan terlihat di seluruh kategori, terutama di segmen menengah.
Nonperforming loan (NPL) turun 6 basis poin secara kuartalan dan 47 basis poin pada kuartal II-2024, dengan rasio cakupan NPL mencapai 298,2%. Biaya kredit (cost of credit/CoC) juga direvisi menjadi 1%, menunjukkan optimisme terhadap kualitas aset di masa depan.
Transformasi digital BNI melalui produk wondr by BNI juga menjadi kekuatan baru dalam menarik dana pihak ketiga, , dan meningkatkan NIM. Hingga awal September, tercatat sudah ada 2 juta pengguna dengan tingkat pengguna aktif mencapai 65%, dua kali lipat dari aplikasi sebelumnya.
"Dengan peningkatan lebih lanjut dan fitur-fitur baru yang akan ditambahkan, serta kemudahan dalam transaksi finansial dan perencanaan pertumbuhan, termasuk pilihan investasi eksklusif, kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan berbasis fee dalam jangka panjang," kata Victoria.
MNC Sekuritas memproyeksikan, laba bersih BNI bisa mencapai Rp 21,4 triliun hingga akhir tahun ini, dengan pendapatan bunga bersih ( net interest income /NII) Rp 41,41 triliun. Analis juga merekomendasikan untuk membeli saham dengan target harga (TP) Rp 6.000, mencerminkan PBV sebesar 1,3 kali hingga 2025.
"Kami memperkirakan adanya perbaikan berkelanjutan dalam biaya dana (cost of funds/CoF) serta permintaan kredit yang kuat, terutama dari segmen korporasi dan konsumen. Meskipun pertumbuhan NIM mungkin stabil pada semester II-2024, kami memproyeksikan adanya peningkatan penyaluran kredit di sektor-sektor seperti telekomunikasi, manufaktur, dan energi," ujar Victoria.

Sumber : investor.id