Prospek Kenaikan Suku Bunga The Fed Meredup, Logam Kuning Berkilau
Friday, June 02, 2023       04:18 WIB

Ipotnews - Emas mencapai puncak lebih dari satu minggu, Kamis, karena dolar jatuh setelah data ekonomi Amerika yang lebih lemah mendorong ekspektasi Federal Reserve akan melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini.
Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi USD1.976,81 per ons pada pukul 24.45 WIB, setelah melesat 1,1% ke level tertinggi sejak 24 Mei, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (1/6) atau Jumat (2/6) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,7% lebih tinggi di posisi USD1.995,50 per ons.
Manufaktur Amerika mengalami kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut pada Mei karena pesanan baru terus anjlok, sementara jumlah klaim pengangguran yang baru meningkat sedikit minggu lalu.
Dolar tergelincir, membuat emas yang dibanderol dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun mencapai level terendah dua minggu.
"The Fed tidak ingin melakukan banyak pekerjaan dan pada dasarnya hanya berbicara tentang suku bunga mundur dari tempat mereka berada. Saya pikir mereka ingin mempertahankannya," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan kecuali ada kejutan dalam data ekonomi, dia lebih suka mempertahankan suku bunga stabil pada bulan ini. Pejabat lainnya, termasuk wakil ketua the Fed, juga menunjuk ke arah "melewati" kenaikan suku bunga.
Pasar melihat peluang 75% bahwa suku bunga tetap tidak berubah di pertemuan Juni.
Emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil, kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
"Ada semacam permintaan safe-haven yang mendukung emas karena ketidakpastian mengenai legislasi plafon utang Amerika," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Senat Amerika akan tetap bersidang sampai meloloskan RUU tersebut, kata Pemimpin Mayoritas Demokrat Chuck Schumer, dengan hanya empat hari tersisa untuk mengesahkan legislasi tersebut dan mencegah default.
Perak spot melejit 1,7% ke level tertinggi dua minggu menjadi USD23,88 per ons, sementara paladium melambung 2% menjadi USD1.389,78.
Platinum melonjak 1,2% menjadi USD1.004,93, setelah mencapai level terendah tujuh minggu. (ef)

Sumber : Admin