Prospek Resesi Amerika Bebani Pasar, Tembaga Dekati Level Terendah Sejak Maret
Tuesday, August 06, 2024       14:07 WIB

Ipotnews - Harga tembaga di London diperdagangkan mendekati level terendah sejak Maret, Selasa, tertekan prospek konsumsi yang suram di tengah kekhawatiran akan resesi Amerika Serikat, meski pasokan yang ketat dan potensi pertumbuhan permintaan dari sektor transisi energi membatasi kerugian.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melorot 0,8% menjadi USD8.817 per metrik ton, pada pukul 12.31 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Beijing, Selasa (6/8).
Kontrak tersebut berada di dekat level terendah empat setengah bulan di USD8.714 yang dicapai pada sesi Senin, dan ambles 21% dari rekor tertinggi yang dicapai pada periode Mei.
Sementara, kontrak tembaga September yang paling aktif diperdagangkan di Bursa Berjangka Shanghai ( SHFE ) anjlok hingga 3,3% menjadi 70.630 yuan (USD9.880,53), level terendah sejak 13 Maret.
Di COMEX, fund manager mengurangi net long position mereka untuk tembaga menjadi 9.449 kontrak pada 30 Juli, anjlok 87% dari 21 Mei.
Data makro Amerika menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di bawah ekspektasi dan tingkat pengangguran melesat, mengindikasikan kerentanan yang lebih besar terhadap resesi dan memicu harapan akan pemotongan suku bunga dari Federal Reserve.
"Meski demikian, kami masih melihat soft landing dan penurunan suku bunga Fed yang akan segera terjadi akan mendukung harga logam untuk stabil," kata analis ANZ, Soni Kumari.
"Tantangan dalam pasokan tambang tembaga kemungkinan akan membuat pasar konsentrat tetap ketat dan selanjutnya mengurangi produksi tembaga olahan, khususnya di China," tambah Kumari.
"Transisi energi kemungkinan akan memberikan bantalan untuk setiap kemerosotan ekonomi terhadap logam seperti tembaga dan aluminium."
Premi untuk mengimpor tembaga ke China naik menjadi USD48 per ton, Senin, level tertinggi sejak 18 Maret, yang memperlihatkan peningkatan permintaan impor dari China.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,3% menjadi USD2.244 per ton, nikel melemah 0,4% jadi USD16.210, seng (zinc) menyusut 0,7% menjadi USD2.614, sementara timah mendatar di USD29.485 dan timbal (lead) hampir tidak berubah di USD1.932 setelah jatuh 4,6% pada sesi sebelumnya.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium melorot 1% menjadi 18.790 yuan per ton, nikel merosot 1,3% menjadi 128.700 yuan, seng menyusut 2% jadi 22.080 yuan, timbal anjlok 4% menjadi 17.155 yuan dan timah kehilangan 2,2% jadi 242.250 yuan. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru