Pyridam Farma Bidik Kenaikan Penjualan 50% di 2021
Tuesday, March 02, 2021       16:57 WIB

JAKARTA - PT Pyridam Farma Tbk () menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 50% tahun 2021, dibandingkan perolehan tahun 2020. Pertumbuhan tersebut akan ditopang dengan sejumlah strategi, mulai dari perluasan bisnis dan pengembangan produk.
Corporate Communication Manager Pyridam Farma Kezia Mareshah mengatakan, perluasan bisnis ini akan didukung dengan menambah divisi consumer health bersamaan dengan perluasan area penjualan regional. Selain itu, perseroan berkomitmen untuk tetap mengikuti perkembangan produk yang sesuai dengan kondisi saat ini.
"Divisi consumer health tersebut nantinya berperan penting sebagai media agar produk lebih dekat dengan masyarakat. Sedangkan untuk perluasan penjualan dikembangkan melalui divisi digital marketing untuk dapat meningkatkan penjualan secara daring," jelasnya kepada Investor Daily, di Jakarta, Selasa (2/3).
Dengan sejumlah strategi ini, perseroan tetap optimis dapat megembangkan produk yang tetap relevan dan memperoleh penjualan dengan target konsumen yang tepat di pasar. Disisi lain, pihaknya juga tetap menjajaki peluang bisnis lainnya dibidang kesehatan. Pyridam Farma saat ini menyatakan niatnya untuk bekerjasama dengan beberapa perusahaan terkait bisnis kesehatan.
Perseroan sebelumnya telah bekerjasama dengan perusahaan seperti bioteknologi asal Australia Vaxine Pty Ltd untuk membuat vaksin Covid-19. Kerjasama ini diharapkan bisa mendukung pembuatan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Vaxine sendiri merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pengembangan dan teknologi vaksin dengan produk andalannya adalah Advax delta inulin adjuvant. Sejauh ini Vaxine telah mengembangkan vaksin untuk mencegah penyakit musiman dan pandemi seperti influenza, Covid-19, hepatitis B, Japanese Encephalitis, West Nile Virus, malaria, rabies dan alergi.
Lebih lanjut, Kezia mengatakan, untuk memuluskan rencana ini Pyridam Farma akan memperluas fasilitas pabrik beserta mesin-mesin baru. Rencana ini akan dibiayai menggunakan anggaran belanja modal atau capital expenditure/capex yang berasal dari emisi obligasi maupun pinjaman bank. "Untuk besaran capex akan kami umumkan dalam pengumuman resmi dalam public expose mendatang," terangnya.
Sementara itu, hingga kuartal-III tahun lalu, Pyridam Farma mencatat kenaikan laba bersih hingga 227.64% menjadi Rp 16,12 miliar per September 2020 dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 4,29 miliar. Peningkatan penjualan produk alat kesehatan jadi penopang utama pertumbuhan laba perseroan.

Sumber : INVESTOR DAILY