Rasio ICOR Tinggi, Investasi di Indonesia Kurang Efisien
Thursday, February 07, 2019       19:32 WIB

Ipotnews - Rasio Incremental Capital Output Ratio ( ICOR ) Indonesia yang tinggi menujukkan tingkat efisiensi yang masih rendah. Sejak 2016 hingga 2018 rasio ICOR Indonesia masih bertengger di level 6,3.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nawir Messimengatakan, ICOR yang tinggi tersebut membuat investasi di Indonesia melambat. Di tahun 2011-2015, ICOR Indonesia sempat memburuk dari 5,02 menjadi 6,64.
"Ini sesuatu yang perlu kita dalami secara regional. Kalau kita lihat daerah yang tenaga kerjanya mahal, tanah mahal punya ICOR relatif lebih tinggi, seperti di Jakarta, Jatim, Jabar," kata Nawir Messi, di Jakarta, Kamis (7/2).
ICOR merupakan rasio antara investasi di tahun yang lalu dengan pertumbuhan output regional ( PDRB ). ICOR bisa menjadi salah satu parameter yang menunjukkan tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin tinggi nilai ICOR semakin tidak efisien suatu negara untuk investasi.
"Kalau lihat perbandingan ICOR negara se-kawasan kita ini relatif tak efisien dibandingkan hampir semua negara ASEAN. apalagi dibandingkan Malaysia Filipina, Thailand kita ketinggalan . Something wrong , masih banyak masalah," ujarnya.
Rasio ICOR Malaysia sebesar 4,6, Filipina 3,7, Thailand 4,5, dan Vietnam 5,2. Menurut Nawir, Indonesia masih punya PR untuk mengejar rasio ICOR negara tetangga agar efisiensi ekonomi bisa meningkat dan investasi bisa mengalir lebih lancar. (Marjudin)

Sumber : Admin