Reksa dana sudah menjadi sangat populer di seluruh dunia selama 20 tahun terakhir. Produk keuangan yang sebelumnya hanya dikenal sebagai instrumen keuangan itu, kini menjadi bagian kehidupan sehari-hari banyak orang di dunia. Lebih dari 80 juta orang, atau separuh rumah tangga di Amerika Serikat berinvestasi di reksa dana. Di AS, triliunan dolar di investasikan di reksa dana.
Banyak orang yang kemudian mengartikan investasi dengan membeli reksa dana. Secara keseluruhan, banyak orang menganggap bahwa berinvestasi di reksa dana adalah (atau seharusnya) lebih baik ketimbang hanya membiarkan uang Anda tersia-sia di rekening tabungan di bank.
Sejatinya reksa dana diwartakan sebagai cara bagi orang kebanyakan untuk mendapatkan sepotong bagian dari pasar. Daripada hanya membenamkan waktu luang Anda untuk membaca berita keuangan, yang seharusnya Anda lakukan adalah membeli reksa dana dan menyiapkan jalan menuju kebebasan keuangan. Mungkin Anda pernah menduga bahwa melakukannya bukanlah hal yang mudah. Secara teori, reksa dana adalah ide yang sangat bagus, namun realitanya, tak selalu demikian yang terjadi. Tidak semua reksa dana dibuat setara, dan berinvestasi di reksa dana tidaklah semudah seperti mempercayakan uang Anda kepada para pemasar yang akan membantu bisnis Anda.
Artikel ini akan menjelaskan dasar-dasar reksa dana dan diharapkan akan memperjelas sejumlah mitos tentang reksa dana. Anda dapat memutuskan apakah sebuah produk reksa dana tepat atau tidak untuk Anda.
Apakah Reksa Dana Itu?
Definisi
Reksa dana tidak lebih dari sekumpulan saham dan/atau obligasi. Anda dapat membayangkan reksa dana sebagai sebuah perusahaan yang mengumpulkan sekelompok orang dan menginvestasikan uang mereka ke dalam saham, obligasi, dan sekuritas lain. Setiap investor memiliki andil, yang mewakili bagian dana yang dimilikinya.
Anda dapat menghasilkan uang dari reksa dana dalam tiga cara:
- Pendapatan yang dihasilkan dari dividen saham dan bunga obligasi. Reksa dana membayarkan hampir seluruh pendapatan yang diterima selama setahun dengan mendistibusikannya kepada pemilik reksa dana.
- Jika reksa dana itu menjual sekuritas yang telah meningkat nilainya, maka reksa dana itu mendapatkan keuntungan modal ( capital gain ). Sebagian besar reksa dana juga menyalurkan keuntungan itu kepada investor.
- Jika harga kepemilikan reksa dana meningkat namun tidak dijual oleh pengelola dana ( fund manager ) maka harga reksa dana itu akan meningkat. Anda bisa menjual kepemilikan reksa dana Anda untuk mendapatkan keuntungan.
Reksa dana biasanya juga akan memberikan pilihan apakah Anda mau menerima cek dari hasil investasi Anda atau menginvestasikannya kembali untuk mendapatkan lebih banyak reksa dana.
Keuntungan dari reksa dana
- Manajemen profesional - Keuntungan utama dari reksa dana adalah pengelolaan dana Anda secara profesional. Investor membeli reksa dana karena mereka tak mempunyai waktu atau keahlian untuk mengelola portofolio mereka sendiri. Reksa dana relatif merupakan cara yang tidak mahal bagi investor kecil untuk mendapatkan manajer yang bekerja untuk membuat dan memantau investasi.
- Diversifikasi - Dengan memiliki reksa dana dan bukannya memiliki saham atau obligasi individu, Anda telah menyebar risiko. Ide dasar dari diversifikasi adalah berinvestasi dalam sejumlah besar aset sehingga kerugian pada investasi tertentu akan diminimalisasi oleh keuntungan dari yang lainnya. Dengan perkataan lain, semakin banyak saham dan obligasi yang Anda miliki, semakin sedikit kemungkinankerugian yang disebabkan oleh salah satunya. Reksa dana besar pada umumnya mempunyai ratusan saham berbeda dari berbagai industri. Akan tidak mungkin bagi seorang investor untuk membangun portofolio seperti itu dengan dana yang terbatas.
- Skala ekonomi - Karena reksa dana menjual dan membeli sejumlah besar sekuritas secara bersamaan, biaya transaksinya menjadi lebih rendah daripada yang harus dibayar seseorang untuk bertransaksi sekuritas.
- Likuiditas - Seperti halnya sebuah saham individu, sebuah produk reksa dana akan memungkinkan Anda untuk meminta mencairkannya menjadi uang tunai setiap saat.
- Kesederhanaan - Membeli reksa dana sangat mudah! Banyak perusahaan sekuritas yang mempunyai layanan khusus untuk reksa dana, dan nilai minimum investasinya cukup kecil. Sebagian besar perusahaan juga mempunyai rencana pembelian otomatis dengan jumlah yang tidak besar untuk diinvestasikan setiap bulannya.
Kelemahan reksa dana
- Manajemen tradisional - Banyak investor memperdebatkan apakah para profesional itu lebih baik dibanding saya, atau Anda, dalam memilih saham. Manajemen tidak berarti sempurna, dan meskipun reksa dana itu merugi, manajernya tetap dibayar.
- Biaya - Menciptakan, mendistribusikan, dan mengelola reksa dana adalah pekerjaan yang mahal. Semua hal, mulai dari gaji manajer hingga laporan kepada investor menghamburkan biaya. Semua biaya-biaya itu diteruskan kepada investor. Karena fee setiap reksa dana sangat bervariasi, maka mengabaikan besarnya fee akan berkonsekuensi negatif dalam jangka panjang. Ingatlah bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan untuk fee adalah rupiah yang tidak mempunyai peluang untuk berkembang seiring berjalannya waktu.
- Dilusi - Mungkin saja terjadi terlalu banyak diversifikasi. Karena reksa dana itu mengandung begitu banyak perusahaan, imbal hasil yang tinggi dari sejumlah investasi seringkali tidak memberikan banyak perbedaan pada hasil keseluruhan. Dilusi juga merupakan hasil dari reksa dana yang menjadi terlalu besar. Ketika sejumlah uang digelontorkan ke raksa dana yang sangat berhasil, manajer pengelola dana seringkali mendapatkan kesulitan mendapatkan investasi yang bagus untuk dana-dana segar itu.
Ragam Tipe Reksa Dana
Tidak peduli apa tipe Anda sebagai investor, tersedia bundel reksa dana yang cocok dengan gaya Anda. Menurut hasil perhitungan terakhir ada lebih dari 10.000 produk reksa dana di Amerika Utara! Itu berarti lebih banyak reksa dana ketimbang saham.
Penting untuk memahami bahwa masing-masing reksa dana mempunyai risiko dan imbalan yang berbeda. Secara umum, semakin tinggi potensi imbal hasilnya, semakin tinggi risiko merugi. Meskipun sejumlah reksa dana lebih sedikit berisiko dibanding lainnya, semua reksa dana mempunyai level risiko sendiri - tidak mungkin untuk menghilangkan semua risikonya. Inilah fakta untuk semua investasi.
Masing-masing reksa dana mempunyai sasaran investasi yang telah ditentukan sesuai aset reksa dana, wilayah investasi, dan strategi investasi. Pada dasarnya ada tiga varietas reksa dana:
- Reksa dana ekuitas (saham)
- Reksa dana tetap/ fixed (obligasi)
- Reksa dana pasar uang (instrumen utang jangka pendek)
Semua reksa dana adalah variasi dari tiga kelompok aset tersebut di atas. Misalnya, reksa dana ekuitas yang diinvestasikan di perusahaan yang bertumbuh cepat atau dikenal sebagai reksa dana bertumbuh, adalah reksa dana ekuitas yang diinvestasikan hanya pada perusahaan di sektor atau kawasan yang sama, yang dikenal sebagai reksa dana khsus.
Mari kita telusuri berbagai reksa dana dengan risiko yang berbeda. Kita mulai dari yang paling aman hingga ke reksa dana yang lebih berisiko.
Reksa dana pasar uang ( money market funds )
Reksa dana pasar uang terdiri dari instrumen utang berjangka pendek, sebagian besar berupa surat utang pemerintah berjangka pendek (Treasury Bill). Ini adalah sarana paling aman untuk memarkir uang Anda. Anda tak akan menghasilkan imbal hasil yang tinggi, tapi Anda tak perlu khawatir akan kehilangan modal. Biasanya, imbal hasilnya sekitar dua kali dari jumlah yang akan Anda dapatkan dari rekening tabungan biasa dan sedikit kurang dibanding rata-rata sertifikat deposito.
Reksa dana obligasi/pendapatan tetap ( bond/income funds )
Sesuai namanya, reksa dana pendapatan tetap ( income )ditujukan untuk memberikan pendapatan dalam jumlah yang tetap. Dalam terminologi reksa dana, sebutan "pendapatan tetap," "obligasi," "dan "pendapatan" mempunyai makna yang sama. Terminologi tersebut ditujukan pada reksa dana yang terutama diinvestasikan pada surat utang pemerintah dan korporasi. Meskipun nilai reksa dana tersebut bisa mengalami apresiasi, namun tujuan utama dari reksa dana itu adalah memberikan arus kas yang tetap kepada investor. Oleh karena itu, "penggemar" reksa dana berpendapatan tetap adalah investor konservatif atau pensiunan.
Reksa dana obligasi cenderung membayarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding sertifikat deposito, atau investasi pasar uang, namun reksa dana obligasi bukan tanpa risiko karena ada banyak tipe obligasi yang berbeda. Reksa dana obligasi dapat bervariasi secara dramatis tergantung dimana diinvestasikan. Misalnya, reksa dana yang berspesialisasi dalam junk bond berimbal hasil tinggi akan jauh lebih berisiko dibanding reksa dana yang diinvestasikan di surat berharga pemerintah. Selain itu, hampir semua reksa dana obligasi terpengaruh oleh risiko fluktuasi suku bunga. Itu berarti jika suku bunga naik maka nilai reksa dana obligasi akan turun.
Reksa dana berimbang ( balanced funds )
Tujuan dari reksa dana ini adalah menyediakan kesimbangan dari campuran keamanan, pendapatan, dan apresiasi modal. Strategi dari reksa dana berimbang adalah berinvestasi dengan kombinasi obligasi ( fixed income ) dan ekuitas. Reksa dana berimbang biasanya mempunyai pembobotan 60% ekuitas dan 40% obligasi. Pembobotan tersebut juga bisa dibatasi hingga maksimum atau minimum tertentu dari masing-masing kelompok aset.
Kemiripan tipe dari reksa dana ini juga dikenal sebagai reksa dana alokasi aset. Sasarannya juga mirip dengan reksa dana berimbang, namun reksa dana ini biasanya tidak menentukan secara spesifik persentase tertentu dari setiap kelompok aset. Oleh karena itu manajer portofolio mempunyai kebebasan untuk mengubah rasio kelompok aset sesuai dengan pergerakan ekonomi mengikuti siklus bisnis.
Reksa dana ekuitas
Reksa dana yang diinvestasikan di saham adalah kategori terbesar dari reksa dana. Secara umum sasaran investasi dari kelompok reksa dana ini adalah pertumbuhan modal jangka panjang dengan sejumlah pendapatan. Oleh karena itu, banyak tipe reksa dana ekuitas karena ada banyak jenis ekuitas. Cara terbaik untuk memahami dunia reksa dana ekuitas adalah dengan menggunakan kotak model investasi seperti di bawah ini.
Model Investasi
Value | Mixed | Growth | |
Large | |||
Mid | |||
Kecil |
Kotak tersebut menggolongkan reksa dana berdasarkan besaran perusahaan yang diinvestasikan dan model investasi dari manajer investasi. Karakteristik perusahaan-perusahaan tersebut ditentukan oleh P/E ( price-to-earning ratio ) dan rasio harga terhadap nilai buku ( price-to-book ratio ) yang rendah, serta imbal hasil dividen yang tinggi. Lawan dari reksa dana bernilai ( value ) adalah reksa dana bertumbuh ( growth ), yang mengacu pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai (dan diharapkan untuk terus memiliki) pertumbuhan tinggi dalam pendapatan ( earnings ), penjualan, dan arus kas. Kompromi dari reksa dana bernilai dan bertumbuh adalah reksa dana campuran, yang secara sederhana mengacu ke perusahaan-perusahaan yang tidak mengutamakan saham-saham bertumbuh atau bernilai dan digolongkan diantara kedua kategori tadi.
Contohnya, reksa dana yang diinvestasikan di perusahaan berkapitalisasi besar yang mempunyai kondisi keuangan yang kuat namun harga sahamnya akhir-akhir ini terus menurun, akan ditempatkan di bagian kiri atas kotak model (besar dan bernilai). Kebalikannya adalah reksa dana yang diinvestasikan di perusahaan teknologi yang baru mulai dengan prospek pertumbuhan yang sangat bagus. Reksa dana seperti itu akan ditempatkan di kanan bawah kotak (kecil dan bertumbuh).
Reksa dana global/internasional
Reksa dana internasional (reksa dana asing) hanya berinvestasi di luar negeri. Reksa dana global diinvestasikan dimana saja di seluruh dunia, termasuk di dalam negeri. Cukup sulit untuk mengelompokkan reksa dana ini apakah lebih berisiko atau lebih aman dibanding investasi domestik. Reksa dana global cenderung lebih rentan gejolak dan mempunyai keunikan risiko negara dan/atau politik. Namun, di sisi lain, sebagai sebuah portofolio yang dikelola dengan baik akan mengurangi risiko dengan meningkatkan diversifikasi. Meskipun perekonomian dunia menjadi semakin saling terhubung, ada kemungkinan perekonomian di suatu negara lebih baik dibanding perekonomian di dalam negeri.
Reksa dana khusus
Penggolongan reksa dana ini menerobos semua kategori, yang terdiri dari reksa dana yang terbukti populer tapi tidak harus tergolong ke dalam kelompok yang telah digambarkan sebelumnya. Tipe reksa dana ini mengalami diversifikasi yang luas untuk berkonsentrasi kepada segmen ekonomi tertentu.
Reksa dana sektoral ditargetkan pada sektor tertentu dalam perekonomian seperti keuangan,teknologi, kesehatan, dan sebagainya. Reksa dana sektoral sangatlah rentan gejolak. Ada kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang besar, namun Anda harus menerima jika sektor tersebut hanya memberikan pepesan kosong.
Reksa dana regional mempermudah untuk fokus pada area tertentu di dunia. Ini bisa berarti berfokus pada kawasan (misalnya, Amerika Latin) atau negara tertentu (misal, hanya Brazil). Keuntungan dari reksa dana ini adalah mempermudah dalam membeli saham di luar negeri, yang sulit didapat atau mahal. Seperti halnya reksa dana sektoral, Anda harus bisa menerima risiko kerugian yang tinggi yang akan terjadi jika kawasan tersebut memasuki masa resesi yang buruk.
Reksa dana tanggung jawab sosial (atau reksa dana etikal ) hanya diinvestasikan pada perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria berdasarkan pedoman atau keyakinan yang pasti. Sebagian besar reksa dana tanggung jawab sosial tidak berinvestasi pada industri seperti tembakau, minuman beralkohol, persenjataan atau tenaga nuklir. Tujuannya adalah menghasilkan kinerja yang kompetitif namun masih mempertahankan kesadaran yang sehat.
Reksa dana indeks
Yang terakhir namun bukan tidak penting adalah reksa dana indeks. Tipe reksa dana ini berusaha menjiplak kinerja indeks pasar yang lebih besar seperti S&P 500 atau Dow Jones Industrial Average ( DJIA ). Seorang investor reksa dana indeks menganggap bahwa sebagian besar manajer tak akan bisa mengalahkan pasar. Reksa dana indeks hanya meniru hasil dari pasar dan memberi keuntungan kepada investor dalam bentuk fee yang rendah.
Biaya Reksa Dana
Biaya adalah masalah terbesar dalam reksa dana. Biaya-biaya tersebut memakan sebagian hasil investasi, dan menjadi alasan utama mengapa mayoritas reksa dana berakhir dengan kinerja yang tidak jauh dari nominalnya.
Yang lebih mengganggu adalah cara industri reksa dana dalam menyembunyikan biaya-biaya melalui lapisan kompleksitas dan jargon keuangan. Sejumlah kritik mengatakan, perusahaan reksa dana bisa membebankan biaya itu lantaran rata-rata investor tidak memahami apa yang mereka bayar.
Biaya-biaya dapat dibagi menjadi dua kategori:
- Biaya tahunan yang berkelanjutan untuk membuat Anda tetap berinvestasi di reksa dana
- Biaya transaksi yang harus dibayarkan ketika Anda membeli dan menjual reksa dana ( load )
Rasio biaya
Biaya yang terjadi pada reksa dana diwakili oleh rasio biaya. Kadangkala hal ini juga disebut sebagai rasio biaya manajemen (MER/Management Expenses Ratio). Rasio biaya terdiri dari beberapa hal berikut:
- Biaya dari menggunakan manajer pengelola dana ( fund manager ) - juga dikenal sebagai management fee , biayanya antara 0,5% hingga 1% dari rata-rata aset. Meskipun terkesan sedikit, biaya ini untuk memastikan bahwa manajer pengelola dana tetap bertindak sebagai penghasil pendapatan paling top. Pikirkan sekali lagi: 1% dari 250 juta (reksa dana kecil) adalah $2,5 juta - tentu saja manajer pengelola dana tak akan kelaparan! Benar bahwa harus ada biaya untuk membayar manajer, tapi jangan berpikir bahwa biaya yang tinggi akan menjamin kinerja yang superior.
- Biaya administratif - termasuk di sini biaya-biaya seperti biaya pengiriman, pencatatan, pelayanan konsumen, mesin kopi, dan sebagainya. Sejumlah perusahaan reksa dana sangat baik dalam meminimalkan biaya-biaya tersebut sedangkan yang lain (yang mempunyai mesin pembuat kopi di kantornya) tidak demikian.
- Bagian terakhir dari biaya yang muncul juga dikenal sebagai 12B-1 fee . Biaya ini digunakan untuk membayar komisi broker dan dana periklanan dan promosi. Benar bahwa jika Anda berinvestasi pada reksa dana dengan fee 12 B-1, maka Anda membayar reksa dana untuk mengkomersialkan dan menjualnya.
Secara keseluruhan, rasio biaya bervariasi serendah-rendahnya 0,2% (biasanya untuk reksa dana indeks) hingga setinggi-tingginya sebanyak 2%. Rata-rata beban biaya reksa dana ekuitas sekitar 1,3%-1,5%. Secara umum Anda akan membayar lebih untuk reksa dana khusus atau internasional, yang membutuhkan lebih banyak keahlian manajer.
Apakah biaya yang tinggi hasilnya akan setimpal? Bukankah Anda akan mendapatkan apa yang Anda bayar?
Tidak.
Semua studi yang pernah dibuat telah menunjukkan tak ada korelasi antara rasio biaya tinggi dan hasil yang tinggi. Ini fakta. Jika Anda menginginkan bukti lebih banyak. Pertimbangkan kutipan dari situs Securities and Exchange Commission berikut:
"Biaya reksa dana yang lebih tinggi, pada umumnya tidak berkinerja lebih baik dibanding reksa dana dengan biaya yang lebih rendah."
Loads , alias "upah untuk penjual"
Loads hanyalah biaya yang digunakan reksa dana untuk mengkompensasi broker atau penjual lain yang menjual reksa dana kepada Anda. Semua yang perlu didengar tentang loads adalah: jangan membeli reksa dana yang mengenakan loads .
Jika Anda masih ingin tahu, berikut ini bagaimana biaya itu diterapkan:
- Biaya dimuka ( front-end loads ) - Ini adalah tipe load yang paling sederhana: Anda membayar fee ketika membeli reksa dana. Jika Anda berinvestasi reksa dana $1.000 dengan 5% biaya dimuka, maka $50 akan Anda bayarkan sebagai beban biaya penjualan, dan $950 akan diinvestasikan dalam reksa dana.
- Biaya dibayar di belakang ( back-end load ) [juga dikenal sebagai beban penjualan ditangguhkan] - Ini agak sedikit rumit. Pada reksa dana tertentu Anda membayar biaya di belakang jika menjual reksa dana dalam rentang waktu tertentu. Misalnya, Biaya dibayar di belakang sebesar 6% akan berkurang menjadi 0% pada tahun ke tujuh. Biayanya 6% jika Anda menjual pada tahun pertama, 5% di tahun kedua, dan selanjutnya. Jika Anda tidak menjual reksa dana itu hingga tahun ke tujuh, Anda tak perlu membayar biaya itu sama sekali.
Reksa dana tanpa load , dijual tanpa komisi atau beban penjualan. Sejumlah perusahaan di industri reksa dana akan mengatakan kepada Anda bahwa biaya tersebut adalah fee yang dibayarkan untuk layanan broker dalam memilih reksa dana untuk Anda. Berdasarkan argumen ini, maka seharusnya imbal hasil yang Anda terima akan lebih besar karena saran profesional akan mengarahkan Anda ke reksa danayang lebih baik. Tapi hanya sedikit, bahkan tak ada bukti, yang menunjukkan korelasi antara biaya reksa dana dan kinerja yang superior. Kenyataannya, jika Anda perhitungkan fee ke dalam rekening, rata-rata kinerja reksa dana berbiaya lebih buruk ketimbang reksa dana tanpa biaya.
Memilih Reksa Dana
Beli
Anda bisa membeli beberapa reksa dana ( no-load ) dengan menghubungi perusahaan reksa dana secara langsung. Reksa dana lainnya dijual melalui broker, bank, perencana ekaungan, atau agen asuransi. Jika Anda membeli melalui pihak ketiga, Anda mungkin harus membayar biaya penjualan ( load ).
Reksa dana bisa dibeli melalui program tanpa fee transaksi yang menawarkan reksa dana dari banyak perusahaan. Kadangkala program ini disebut "supermarket reksa dana", karena akan memungkinkan Anda membeli reksa dana dari banyak perusahaan berbeda. Mereka juga menyediakan rekaman terkonsolidasi yang memuat semua pembelian yang dilakukan melalui super market, meskipun jika berasal dari kelompok reksa dana berbeda.
Apa yang perlu diketahui sebelum membeli reksa dana
Nilai aset neto ( net asset value /NAV), yaitu nilai aset reksa dana dikurangi kewajiban, adalah nilai dari reksa dana. NAV per saham adalah nilai dari satu saham reksa dana, dan inilah nilai yang dikutip di surat kabar. Pada dasarnya, Anda bisa menganggap NAV per saham sebagai harga dari reksa dana. Angka ini berfluktuasi setiap hari selama terjadi perubahan reksa dana yang dimiliki dan saham yang beredar.
Ketika membeli reksa dana, Anda membayar NAV per saham saat itu ditambah beban penjualan di muka ( front-end load ). Ketika Anda menjual reksa dana, pengelola reksa dana akan membayarkan NAV dikurangi beban biaya di belakang ( back-end load ).
Identifikasi sasaran dan toleransi risiko
Sebelum mengambil saham dari reksa dana, Anda perlu memikirkan mengapa Anda berinvestasi. Apa sasaran Anda? Apakah menginginkan capital gain jangka panjang, atau lebih menghendaki pendapatan untuk saat ini? Apakah dananya akan digunakan untuk biaya kuliah, atau untuk melengkapi masa pensiun yang tinggal satu dekade lagi? Mengidentifikasi sasaran sangatlah penting karena akan membantu Anda untuk fokus pada reksa dana yang tepat dengan sasaran.
Untuk sasaran dalam jangka yang benar-benar pendek, reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat. Untuk sasaran dalam beberapa tahun mendatang, reksa dana obligasi mungkin lebih sesuai. Untuk sasaran jangka panjang, reksa dana saham barangkali merupakan pilihan yang tepat.
Tentu saja, Anda harus mempertimbangkan masalah toleransi risiko. Mampukah Anda menerima ayunan dramatis pada nilai portofolio Anda? Jika demikan, Anda mungkin lebih menyukai reksa dana saham daripada reksa dana obligasi. Atau apakah investasi yang konservatif akan lebih menjamin? Untuk kasus ini, reksa dana obligasi bisa menjadi pilihan.
Pertanyaan berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah "apakah Anda lebih memperhatikan untuk mencoba mengalahkan indeks acuan dari reksa dana itu atau apakah Anda lebih peduli pada biaya investasi?" Jika jawabannya adalah "biaya", reksa dana indeks cenderung lebih sesuai untuk Anda.
Pertanyaan tambahan yang perlu dipertimbangkan adalah berapa banyak dana yang harus Anda investasikan, apakah Anda perlu menginvestasikannya sekaligus atau sedikit demi sedikit sesuai perkembangan waktu, dan apakah pajak menjadi pertimbangan Anda.
Membaca Tabel Reksa Dana
Data reksa dana mudah ditemui dan mudah dibaca. Metode yang paling umum untuk mengakses informasi biasanya melalui sebuah tabel reksa dana di surat kabar, dan kini informasi itu lebih mudah didapatkan secara online .
Online
Situs internet lebih banyak menyediakan data mengenai reksa dana tertentu daripada tabel reksa dana. Biasanya tersedia data dasar sebagai berikut: nama produk reksa dana, nilai aset neto, waktu perdagangan (menyediakan data harga terakhir), perubahan harga, harga penutupan sebelumnya, hasil sejak awal tahun ( year-to-date ), aset neto, dan imbal hasil ( yield ). Dengan hanya beberapa klik Anda dapat melihat harga secara historis, berita utama, dana yang dikelola, rating, dan sebagainya.
Tabel reksa dana di koran
Dengan memberikan data kunci, tabel reksa dana memberikan tinjauan tentang kinerja reksa dana selama 12 bulan terakhir dalam kaitannya dengan harga terkini. Mereka juga pemberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana perubahan harga reksa dana per saham selama beberapa pekan terakhir.
Namun demikian, karena ongkos cetak semakin mahal, berkurangnya pembaca, dan meningkatnya adopsi teknologi, banyak surat kabar yang kemudian mengurangi jatah halaman untuk tabel reksa dana. Melihatnya secara online atau menghubungi perusahaan reksa dana secara langsung mungkin merupakan satau-sataunya cara untuk mendapatkan informasi mengenai produk-produk reksa dana secara lengkap.
Apa yang Anda butuhkan
Ketersediaan kekayaan informasi bisa menyulitkan. Apa yang perlu Anda ketahui? Dimana Anda bisa menemukannya? Seberapa banyak detil yang menganggu? Jawaban atas pertanyaan ini sebagian besar tergantung pada bagaimana Anda merencanakan untuk berinvestasi. Jika Anda memperhatikan hari perdagangan, misalnya, informasi mengenai tren harga harian mungkin penting bagi Anda. Jika Anda berencana membeli dan menyimpannya selama bertahun-tahun, informasi kinerja jangka panjang, rasio biaya reksa dana, dan sejarah tim manajemen mungkin sudah cukup. Lembaran fakta reksa dana dan salinan prospektus reksa dana tersedia di sebagian besar situs perusahaan. Dokumen-dokumen tersebut pada umumnya menyediakan semua informasi yang dibutuhkan investor jangka panjang untuk membuat keputusan.
Evaluasi Kinerja Reksa Dana
Mungkin Anda memperhatikan bahwa semua iklan reksa dana menampilkan kutipan/kuotasi imbal hasil tahunan yang sangat tinggi. Tanggapan Anda pertama adalah "wow, reksa dana ini luar biasa!" Baiklah, tahun lalu hasilnya memang bagus, tapi kemudaian Anda melihat kinerja selama tiga tahun, ternyata rendah, dan dalam lima tahun bahkan lebih rendah lagi. Apa yang penting dari kisah ini? Mari kita lihat contoh nyata dari kinerja reksa dana:
1 tahun | 3 tahun | 5 tahun |
53% | 20% | 11% |
Tahun lalu, reksa dana itu mempunyai kinerja yang bagus sebesar 53%. Namun selama tiga tahun terakhir, imbal hasil rata-rata adalah 20%. Apa yang dilakukan pada tahun ke-1 dan ke-2 sehingga imbal hasil rata-rata turun menjadi 20%? Perhitungan matematika sederhana menunjukkan reksa dana itu menghasilkan keuntungan rata-rata sebesar 3,5% selama dua tahun pertama: 20% = (53%+3,5%+3,5%)/3. Karena ini hanya rata-rata, mungkin saja reksa dana itu merugi dalam salah satu tahun-tahun tersebut.
Kinerja reksa dana itu menjadi semakin buruk dalam lima tahun. Kita tahu bahwa pada tahun terakhir imbal hasil reksa dana mencapai 53% dan pada tahun ke-2 dan ke-3 kami menduga imbal hasilnya sekitar 3,5%. Lalu apa yang terjadi pada tahun ke-4 dan ke-5 sehingga menurunkan rata-rata imbal hasil ke 11%? Sekali lagi, dengan melakukan kalkulasi sederhana akan kita temukan bahwa reksa dana itu pasti merugi besar, dengan rata-rata -2,5% pada tahun ke-4 dan ke-5: 11%=(53%+3,5%+3,5%-2,5%-2,5%)/5. Kinerja reksa dana itu sekarang terlihat tidak bagus.
Namun perlu dicatat, untuk menyederhanakan contoh tersebut - selain membuat asumsi-asumsi, tidak termasuk memperhitungkan bunga - tetap saja perlu dilakukan. Meski secara teknis tidak akurat tapi memperlihatkan pentingnya untuk melihat lebih jauh pada angka-angka kinerja. Reksa dana yang merugi selama beberapa tahun dapat merusak rata-rata kinerja yang kuat selama tahun pertama dan kedua secara signifikan.
Semuanya relatif
Tentu saja, memahami bagaimana kinerja reksa dana hanyalah sepertiga dari pertarungan. Kinerja merupakan isu yang relatif secara literal. Jika kita mencari reksa dana yang mempunyai kinerja di atas indeks acuan yang tepat, semua lapisan informasi perlu ditambahkan dalam evaluasi. Jika imbal hasil indeks sebesar 75% dalam periode 1 tahun, maka 53% imbal hasil reksa dana tidak akan terlihat cukup bagus. Sebaliknya, jika indeks memberikan hasil 25%, 5% dan -5% masing-masing pada tahun pertama, ketiga dan kelima, maka imbal hasil reksa dana itu akan terlihat sangat baik.
Untuk menambahkan lapisan lain ke dalam informasi, seseorang bisa mempertimbangkan kinerja reksa dana terhadap kelompok sejenisnya. Jika reksa dana Anda berada di puncak barisan selama periode perbandingan, kemungkinan reksa dana itu memang mempunyai kinerja yang solid. Tapi jika selalu di bawah, reksa dana itu mungkin jauh lebih buruk dari kelihatannya, karena perbandingan dengan kelompok sejenisnya hanya memperlihatkan perbandingan dari reksa dana di kelompok itu. Banyak perusahaan reksa dana yang mempunyai kebiasaan menutup-nutupi produk mereka yang berkinerja sangat buruk. Ketika reksa dana "pecundang" tersingkir dari kategorinya, rekor statistiknya tidak lagi masuk dalam data katagori kinerjanya. Ini akan membuat rata-rata kategori mereka meningkat, daripada tetap mempertahankan produk reksa dana pecundang dalam kategori tersebut.
Untuk membangun gambaran yang sebaik mungkin tentang kinerja hasil reksa dana, pertimbangkan sebanyak mungkin data yang ada. Investor jangka panjang sebaiknya fokus pada hasil jangka panjang, ingatlah bahwa reksa dana dengan kinerja terbaik sekalipun mempunyai tahun-tahun yang buruk.
Kesimpulan
- Sebuah produk reksa dana mengumpulkan sekelompok orang dan menginvestasikan uang mereka ke dalam saham, obligasi, dan sekuritas lainnya.
- Keuntungan dari reksa dana adalah dikelola oleh profesional, diversifikasi, skala ekonomi, sederhana dan likuiditas.
- Kerugian dari reksa dana adalah berbiaya tinggi, terlalu terdiversifikasi, kemungkinan berkonsekuensi pajak, dan ketidakmampuan manajemen untuk menjamin imbal hasil yang superior.
- Ada banyak sekali tipe reksa dana. Anda dapat mengelompokkannya berdasarkan kelompok aset strategi investasi, kawasan, dan sebagainya.
- Reksa dana dibebani banyak biaya.
- Biaya-biaya bisa dipisahkan menjadi fee yang sedang berlangsung (ditampilkan dalam bentuk rasio biaya) dan fee transaksi ( loads ).
- Masalah terbesar pada reksa dana adalah biaya dan fee mereka.
- Iklan reksa dana bisa sangat menyesatkan.
Sumber: www.investopedia.com
Sumber : INVESTOPEDIA.COM