Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal (SOLA) Naik 34,5%
Wednesday, May 08, 2024       09:35 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan di bidang perdagangan dan pengolahan aspal, serta jasa konstruksi, PT Xolare RCR Energy Tbk () hari ini secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada pencatatan perdana saham hari ini, yang masuk ke dalam kategori saham syariah tersebut menjadi perusahaan Tercatat ke-24 di BEI untuk tahun 2024.
Perusahaan pemilik brand Xolare dan Xolabit ini sukses melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 656,25 juta lembar bernilai nominal Rp20 per saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Aksi korporasi yang berlangsung pada 2-6 Mei 2024 tersebut membanderol harga pelaksanaan IPO Xolare senilai Rp110 per saham, sehingga Perseroan akan menggalang dana sebesar Rp72,19 miliar.
Dalam debut perdananya, saham naik 34,5% ke harga Rp 148 per saham dari harga penawaran umum.
Direktur Utama , Mochamad Bhadaiwi mengatakan, keputusan untuk menjadi perusahaan go public ini tidak terlepas dari komitmen Perseroan pengembangan bisnis secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
"Pencatatan saham hari ini menjadi milestone penting bagi Perseroan untuk mengungguli kompetisi di bisnis perdagangan aspal dan jasa konstruksi. Kami mengutamakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan, berkualitas dan ramah lingkungan," kata saat seremoni pencatatan perdana saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (8/5).
Bhadaiwi mengungkapkan, sebanyak 71,22 persen dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk meningkatkan modal pada lima entitas usaha Xolare.
Adapun lima perusahaan tersebut adalah PT Xolabit Bitumen Industri (XBI), PT Aspal Polimer Emulsindo (APE), PT Modifikasi Bitumen Sumatera (MBS), PT Aplikasi Bitumen Indonesia (ABI) dan PT Bumiraya Energi Hijau (BEH).
Sementara itu, sisa dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan berupa pembelian persedian aspal, biaya operasional kantor, biaya marketing hingga biaya leasing kendaraan operasional.
(ayh/ayh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com