Rupiah Diprediksi Masih Melemah Terhadap Dolar Karena Fed Hawkish dan Harga Minyak Meninggi
Wednesday, September 27, 2023       09:23 WIB

Ipotnews - Kekhawatiran pada arah suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve dan tingginya harga minyak dunia membuat kurs rupiah diprediksi masih melemah terhadap dolar dalam perdagangan hari ini.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (27/9) pukul 09.13 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.498 per dolar AS, turun 8 poin atau 0,05% dibandingkan dengan penutupan Selasa (26/9) di level Rp15.490 per dolar AS.
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS kelihatannya masih menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini. "Potensi pelemahan ke arah Rp15.530 - Rp15.550 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp15.450 per dolar AS hari ini," kata Ariston dalam keterangan tertulis, pagi ini.
Pada saat yang sama, kondisi inflasi AS ternyata masih belum stabil turun ke arah target 2% dan pertumbuhan ekonomi yang turun tidak dalam. Kondisi ini membuat bank sentral AS masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan lagi.
"Semalam pimpinan Bank Sentral AS wilayah mineapolis, Neel Kaskhari, mengungkapkan adanya peluang suku bunga acuan AS dinaikan lagi untuk menurunkan inflasi," ujar Ariston.
Indikator seperti tingkat imbal hasil obligasi AS dan indeks dolar AS masih mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS. Selain itu, harga minyak mentah dunia yang masih di atas USD90 per barel memberikan kekhawatiran tersendiri ke pelaku pasar.
Harga minyak yang tinggi menjadi ancaman untuk inflasi global yang lebih tinggi yang busa mendorong pelambatan ekonomi sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dollar AS.
"Bagi negara net importir minyak seperti Indonesia, ini meningkatkan kebutuhan dolar AS yang bisa memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukarnya," tutup Ariston.(Adhitya)

Sumber : admin