Saham Eropa Berakhir Mixed di Akhir Pekan, Catat Kinerja Kuartalan Terburuk Sejak 2020
Saturday, July 02, 2022       07:38 WIB

Ipotnews - Pasar Eropa finis bergerak bervariasi pada perdagangan akhir pekan ini. Market Eropa melewati kuartal terburuk sejak dimulainya pandemi covid-19 karena inflasi dan kenaikan suku bunga terus membebani sentimen.
Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 melandai, setelah sebelumnya membukukan kenaikan 1% di awal transaksi. Saham teknologi turun 2% untuk memimpin kerugian sementara utilitas naik 3%.
Indeks DAX (Jerman) naik 0,23 persen ke level 12.813. Indeks FTSE di London turun tipis 0,01 persen menjadi 7.168 dan Indeks CAC di pasar saham Paris menguat 0,14 persen finis ke 5.931.
Emiten pembuat chip Belanda ASM adalah pemain terburuk selama transaksi akhir pekan ini. Saham turun 9% untuk memimpin penurunan saham semikonduktor.
Posisi top gainer adalah perusahaan real estat Swedia SBB, yang naik lebih dari 9% setelah menerbitkan laporan arus kas 2021.
Indeks blue chip Eropa menutup kuartal kedua tahun ini pada hari Kamis turun 9% - periode tiga bulan terburuk sejak tahap awal pandemi pada tahun 2020 - dan turun 16,6% tahun ini.
Sentimen pasar global tetap suram karena perang di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dan tekanan inflasi terus meningkat. Hal ini mendorong bank sentral untuk memulai pengetatan kebijakan moneter yang agresif dan memperburuk kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Inflasi zona euro melonjak ke rekor tertinggi 8,6% (YoY) di bulan Juni, menurut perkiraan resmi pertama yang diterbitkan Jumat, karena perang di Ukraina terus menaikkan harga pangan dan energi.
Saham di Asia-Pasifik lebih rendah dengan Nikkei 225 Jepang memimpin kerugian di wilayah tersebut, setelah survei sentimen bisnis triwulanan Bank of Japan mencatat penurunan tajam pada periode April-Juni.
Namun, aktivitas manufaktur China berkembang pada tingkat tertajam selama 13 bulan pada Juni, didorong oleh kebangkitan output setelah pelonggaran tindakan penguncian Covid-19.
Di Wall Street, saham jatuh di akhir pekan ini setelah S&P 500 menutup kinerja semester pertama terburuk dalam beberapa dekade, karena data ekonomi yang mengecewakan terus meredam sentimen pasar. Beberapa kinerja laba emiten juga menekan pasar saham di USA.
Kembali di Eropa, Reuters melaporkan pada Kamis pekan ini bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Jumat akan memulai proses pembelian obligasi dari negara-negara Eropa selatan, termasuk Italia, Spanyol, Portugal dan Yunani. ECB dilaporkan akan menggunakan hasil dari jatuh tempo utang Jerman, Prancis dan Belanda, dalam upaya untuk membatasi spread antara biaya pinjaman masing-masing.
(cnbc)

Sumber : admin