Selera Risiko Terbebani Ketakutan Korona Virus, Emas Berkilau
Friday, January 24, 2020       03:25 WIB

Ipotnews - Emas menguat, Kamis, karena kekhawatiran atas wabah korona virus di China dan dampaknya terhadap ekonomi global membebani sentimen untuk aset berisiko, menopang permintaan aset  safe-haven .
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.564,13 per ounce pada pukul 01.48 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (23/1) atau Jumat (24/1) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,6% menjadi USD1.565,40 per ounce.
"Korona virus mendorong orang menuju emas karena ada antisipasi dari banyak potensi gejolak pada ekonomi yang terpengaruh," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.
"Ini menambah tingkat ketidakpastian pada pasar keseluruhan yang memaksa orang untuk mempertimbangkan lebih banyak tempat berlindung yang aman ( safe-haven ) jika ini menjadi epidemi yang lebih besar."
Pemerintah China menempatkan jutaan orang di dua kota dalam karantina ketika jumlah kematian mencapai 18 orang, dan 634 orang terinfeksi.
Ketakutan  coronavirus  menyebabkan kejatuhan terbesar pada saham China dalam lebih dari delapan bulan, yang pada gilirannya membebani pasar ekuitas global.
Lebih lanjut mendorong daya tarik emas, imbal hasil US Treasury jatuh ke posisi terendah multi-pekan. Imbal hasil obligasi yang lebih rendah mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.
"Ekuitas sedikit lebih lambat sehingga memicu minat pada logam tersebut," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
"Tapi tidak adanya risiko geopolitik dalam jangka pendek membuat harga emas relatif terkendali. Pertemuan Bank Sentral Eropa tidak terlalu banyak menggerakkan jarum."
Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakan terbaru dan meluncurkan "tinjauan strategis" target inflasi.
Emas, dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman saat ketidakpastian politik dan ekonomi, melesat ke level tertinggi tujuh tahun USD1.610,90 per ounce pada 8 Januari setelah meningkatnya ketegangan AS-Iran. Emas telah bertahan di atas USD1.550 untuk sebagian besar sesi sejak saat itu.
Fokus kini akan beralih ke pertemuan pertama Federal Reserve pada 2020 yang dijadwalkan 28-29 Januari.
Emas spot bias untuk meninjau kembali level terendah 21 Januari di posisi USD1.545,96 per ounce, tampak goyah di sekitar resistance USD1.564 per ounce, kata analis teknikal  Reuters,  Wang Tao.
Di antara logam mulia lainnya, palladium turun 0,6% menjadi USD2.457,51 per ounce, perak melemah 0,1% menjadi USD17,80 per ounce dan platinum menyusut 0,7% menjadi USD1.004,83 per ounce. (ef)

Sumber : Admin