Ipotnews - Sektor batubara memperoleh sejumlah sentimen positif dari China, memperkuat rekomendasi buy (beli) terhadap emiten-emiten batubara.
Menurut data bea cukai China, impor batubara negara itu mencapai 27,47 juta ton pada Mei lalu, naik 8,6% (mom) dan 23% (yoy), level tertinggi sejak Januari 2019, seiring kenaikan pembelian dari fasilitas listrik China menjelang musim panas.
Harga rendah karena lemahnya permintaan dari Eropa dan pasokan yang cukup sebelum musim puncak permintaan China juga mendorong pembelian besar bulan lalu. Impor batubara China tercatat 127 juta ton dalam lima bulan 2019 hingga Mei (5M19) atau naik 5,6% (yoy).
Di sisi lain, China berencana mengurangi produksi dari tambang batubaranya yang berisiko tinggi berupa goncangan tiba-tiba di dalam tambang bawah tanah. Pengurangan produksi di kisaran 20% dari kapasitas tahunan sekitar 400 juta ton atau lebih dari 10% dari kapasitas produksi batubara China.
Tim Analis Indo Premier Sekuritas menyatakan berita dari China tersebut merupakan sentimen positif bagi industri batubara Indonesia. Tambahan lagi, harga batubara Kalimantan rendah kalori naik ke USD40 per ton dari sebelum Lebaran USD36 per ton.
"Kami mempertahankan rekomendasi buy untuk

ADRO

(TP: Rp2,000),

PTBA

(TP: Rp4,600),

ITMG

(TP: Rp22,000) and

UNTR

(TP: Rp39,000)," demikian Tim Analis menyatakan, Selasa (11/6).

Sumber : admin