Sentimen Stimulus AS dan Domestik Dorong Rupiah Menguat 195 Poin
Thursday, March 26, 2020       17:05 WIB

Ipotnews - Pelaku pasar mengapresiasi stimulus fiskal pemerintah AS yang telah disetujui Senat, juga gelontoroan aneka stimulus yang dilakukan pemerintah Indonesia, sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Kamis sore (26/3).
Pantuan Ipotnews melalui RTI sore ini, kurs rupiah ditutup pada level Rp16.305 per dolar AS atau menguat 195 poin atau 1,18% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di level Rp16.500 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengakui pemerintah Indonesia telah menggelontorkan beberapa stimulus yang sudah diumumkan sebelumnya, seperti bantuan langsung tunai dan insentif jeda satu tahun untuk cicilan. Hanya saja Kepres tersebut belum direspons positif oleh leasing maupun perbankan sampai saat ini.
"Ini juga akan menjadi batu sandungan bagi pemerintah," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis (26/3).
Namun Ibrahim melihat banjirnya stimulus yang digelontorkan pemerintah Indonesia direspons oleh pelaku pasar. Ini menjadi sentimen positif bagi mata uang garuda di pasar spot. "Sehingga dapat mengangkat kembali kepercayaan diri investor untuk mengumpulkan aset berisiko seiring dengan harapan perlambatan ekonomi akibat Covid-19 dapat dibatasi," jelas Ibrahim.
Selain itu, kabar gembira juga datang dari AS. Pelaku pasar merespon positif setelah Senat AS menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) paket stimulus senilai USD 2 triliun untuk mengimbangi dampak ekonomi dari pandemi virus corona. Apalagi beberapa negara bagian AS terindikasi membutuhkan lebih banyak uang untuk menyediakan pasokan medis.
Disamping itu, Ibrahim menambahkan, adanya kabar yang disampaikan mantan Ketua The Federal Reserve Ben Bernanke, yang memprediksi bahwa ekonomi AS akan mengalami rebound cepat setelah resesi yang "sangat tajam" terjadi. Pernyataan ini memberi angin segar bagi pelaku pasar.
"Jika tidak terlalu banyak kerugian yang terjadi pada tenaga kerja maupun pada bisnis selama periode penutupan/shutdown, betapapun lama itu, maka kita bisa melihat rebound yang cukup cepat," kata Ben dikutip dari Squawk Box CNBC International.(Adhitya)

Sumber : admin