Setelah Bukukan Lonjakan Laba, Profit Taking Tekan Harga BBTN … Bisa Naik Lagi
Thursday, February 18, 2021       16:00 WIB

Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara Tbk () mencatatkan lonjakan perolehan laba bersih tahun 2020. Walau demikian, kinerja moncer tersebut tak mampu mencegah penurunan harga saham dalam dua hari terakhir.
Pada Senin (15/2) lalu, Bank BTN mengumumkan kenaikan laba bersih perseroan tahun 2020 sebesar Rp1,60 triliun, atau melesat 665,71% secara tahunan ( year on year /yoy). Jauh di atas capaian laba bersih tahun 2019 yang mencapai Rp209 miliar.
Total penyaluran kredit BTN tahun 2020 tercatat mencapai Rp260,11 triliun atau naik 1,68% yoy dari Rp255,82 triliun di tahun 2019. Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 23,84% yoy dari Rp225,4 triliun pada 2019, menjadi Rp279,13 triliun di akhir tahun lalu.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan capaian kinerja BTN dalam laporan keuangan tahun 2020 sebetulnya merupakan yang terbaik di antara bank BUMN apabila ditinjau dari persentase pertumbuhan laba bersih.
"Tetapi pandemi virus korona masih berlangsung. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang menekan kinerja industri perbankan masih mencemaskan investor. Wajar kalau masih terdepresiasi dalam dua hari terakhir," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews, Kamis sore.
Data Ipotnews memperlihatkan, harga saham pada Senin lalu ditutup pada level 1.855. Esoknya Selasa (16/2), harga sempat melonjak ke level 1.930 atau 4,04% dibanding sehari sebelumnya. Nanun pada Rabu (17/2), harga menurun menjadi 1.875, meski tetap menguat 1,08% dibanding awal pekan. Pada Kamis sore (18/2) harga kembali turun ke level 1.860, meski tetap masih menguat 0,27% dibanding Senin.
Selain itu Aji melihat investor juga melakukan  profit taking  setelah harga meningkat tajam pada hari Selasa. Ini yang turut membuat harga berbalik melemah pada Rabu dan hari ini. "Saya pikir aksi  profit taking  juga mempengaruhi," ujar Nafan.
Tapi menurut Nafan, harga kemungkinan bisa kembali meningkat. Dengan raihan laba bersih yang melonjak, akan semakin banyak investor yang melirik peluang meraih dividen. "Apalagi kinerja perbankan saat ini secara umum dalam tren yang menurun. Capain BTN ini menjadi menarik," tutup Nafan. (Adhitya)

Sumber : Admin